Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama dan pertama bagi bayi anda. ASI menjadi makanan terbaik dan sempurna karena kaya nutrisi, bersih, aman dan membantu mencegah alergi pada anak.
Pemberian ASI pada bayi juga bermanfaat bagi kesehatan ibu yaitu membantu mengurangi risiko penyakit tertentu seperti kanker payudara dan indung telur. Pada intinya, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas menyusui.
Tubuh wanita telah bersiap dan mendukung keberhasilan menyusui sejak kehamilan. Payudara ibu akan berubah seiring bertambahnya usia kehamilan. Pada pertengahan kehamilan yaitu di trimester kedua, payudara ibu menghasilkan kolostrum yang mengandung antibodi dan nutrisi penting bagi bayi.
Proses produksi ASI dalam tubuh disebut laktasi. Di masa menyusui, asupan makanan dan minuman akan berpengaruh pada kualitas dan jumlah ASI yang diperoleh. Namun tak perlu khawatir, pada intinya tubuh anda tahu persis nutrisi yang dibutuhkan bayi di setiap tahap perkembangannya.
Tips Pola Makan Untuk Ibu Menyusui
Berikut tips pola makan dan porsi makan yang dianjurkan WHO bagi ibu menyusui:
- Perbanyak protein baik hewani maupun nabati 2-3 kali sehari. Contoh sumber protein hewani: daging, unggas, ikan, telur, susu, keju dan lain-lain. Contoh sumber protein nabati: kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Konsumsi tiga porsi sayuran hijau dalam satu hari.
- Konsumsi buah-buahan segar dua porsi per hari.
- Perhatikan konsumsi air mineral saat menyusui. Pastikan bersih dan sesuai dengan kebutuhan sebab kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda. Usahakan minimal 2 liter per hari
- Perlu tambahan 500 kalori pada porsi makan ibu menyusui. Pilihlan makanan bergizi dan berenergi.
- Konsumsi suplemen-suplemen tambahan seperti vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan tubuh dan mendukung produksi ASI.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Menyusui?
Pada dasarnya, ibu menyusui dianjurkan makan cukup dengan gizi seimbang dan bervariasi. Ada beberapa makanan dan minuman yang mengklaim dapat meningkatkan produksi ASI namun ada pula makanan yang sebaiknya dihindari saat menyusui antara lain:
- Hindari makanan dengan efek laxatif (meningkatkan gerakan usus/peristaltik) seperti makanan pedas dan asam. Makanan-makanan ini dikhawatirkan dapat mengiritasi perut bayi dan membuatnya tidak nyaman.
- Batasi konsumsi kafein dan alkohol
Ibu menyusui masih boleh mengkonsumsi minuman kafein maksimal 300 mg per hari. Kafein yang diminum dapat terkandung pada ASI yang diminum bayi anda. Ini menyebabkan bayi susah tidur, rewel dan tidak nyaman. Terkait alkohol, tak hanya ibu menyusui ibu hamil pun dilarang konsumsi alkohol karena efek kurang baik pada tubuh dan bayi anda
- Ikan-ikan dengan tinggi merkuri
Beberapa jenis ikan laut mempunyai kandungan tinggi merkuri antara lain: tuna, makerel, hiu dan lain-lain. Ibu hamil dan menyusui dilarang konsumsi jenis ikan ini karena kandungan merkuri yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat pada bayi.
- Batasi makanan mengandung gas
Makanan yang mengandung gas antara lain kol, brokoli, timun, bawang bombay dan lain-lain. Gas yang diproduksi karena konsumsi makanan tersebut menyebabkan bayi menjadi kembung dan sakit perut
- Hindari konsumsi junk-food
Menyusui bayi baru lahir memang menimbulkan tantangan tersendiri. Semua serba baru sehingga ibu merasa sibuk bahkan merasa tak sempat untuk makan. Nah terkadang junk-food menjadi pilihan. Namun makanan ini sebaiknya dihindari karena nilai gizi yang tak seimbang. Tinggi kalori dan lemak tak sehat, rendah serat, tinggi kandungan garam membuat junk-food menjadi pantangan bagi ibu menyusui.
Jika anda masih merasa bingung dengan pola makan selama menyusui, konsultasikan kebutuhan nutrisi anda dengan ahli gizi.
Jika bayi anda mengalami tanda-tanda alergi seperti ruam, sembelit, muntah, diare dan lain-lain segera konsultasikan masalah ini ke dokter anak untuk mendapatkan akar permasalahan. Apakah berasal dari makanan yang dikonsumsi atau penyebab lain.