• Alamat Jl. Lili kembang, Maguwo, DIY
Call Center: (0274) 280 3000

Hingga saat ini, penyakit osteoporosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang.

Data WHO pada tahun 2002 menunjukkan osteoporosis diakui sebagai penyakit yang mempengaruhi kualitas hidup lebih dari 75 juta orang di US, Eropa dan Jepang.

Osteoporosis telah menimbulkan faktur (patah tulang) pada lebih dari 8,9 juta orang di dunia. Tak hanya itu, osteoporosis menjadi salah satu akar permasalahan lansia jatuh dan mengalami komplikasi serius. Komplikasi ini mampu mengancam jiwa para lansia.

Osteoporosis Adalah Masalah Serius

Osteoporosis secara harafiah diartikan sebagai penyakit dimana kepadatan dan kualitas tulang berkurang. Tulang menjadi keropos dan rapuh sehingga menyebabkan faktur di beberapa bagian tubuh.

Seringkali osteoporosis terjadi tanpa gejala sampai terjadi patah tulang untuk pertama kalinya. Osteoporosis berujung menjadi masalah serius sebab osteoporosis menyebabkan patah tulang sehingga individu kehilangan kemandiriannya. Menyebabkan kelumpuhan dan tak hanya berdampak secara fisik namun juga emosional.

Osteoporosis mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan dan menjadi penyebab utama depresi. Berdasarkan data WHO, 50% kejadian patah tulang panggul dapat menimbulkan kecacatan seumur hidup dan meningkatkan angka kematian.

.

Mengapa Osteoporosis Terjadi?

Manusia dilahirkan dengan 300 tulang lunak. Selama masa kanak-kanak, tulang rawan tumbuh dan perlahan digantikan tulang keras. Beberapa tulang ini menyatu dan menghasilkan kerangka orang dewasa dengan 206 tulang.

Pada umumnya, osteoporosis terjadi karena kekurangan asupan kalsium dan vitamin D dalam tubuh. Tubuh tak mampu produksi kalsium secara mandiri sehingga diperoleh lewat makanan atau suplementasi.

Asupan vitamin D juga mendukung penyerapan kalsium di usus. Berikut ini beberapa faktor penyebab Osteoporosis:

  • Pola hidup tidak sehat (merokok, konsumsi alkohol, kopi dan soda berlebihan). Nikotin dalam rokok menyebabkan gangguan penyerapan kalsium dalam ginjal dan memperlambat pembentukan sel tulang baru (osteoblast) dalam proses regenerasi sel.
  • Kurangnya aktivitas fisik sehingga tulang kurang dinamis dan fleksibel untuk menahan beban.
  • Wanita lebih berisiko mengalami osteoporosis karena pengharuh hormon estrogen yang berperan dalam pembentukan tulang.
  • Kurangnya asupan nutrisi seperti: kalsium, fosfor, magnesium, kalium, vitamin D. Mineral dan vitamin tersebut berperan penting dalam pembentukan tulang.
  • Usia lanjut. Seiring pertambahan usia, proses pertumbuhan tulang baru akan melambat dan risiko osteoporosis meningkat. Oleh sebab itu kebutuhan nutrisi harian akan kalsium dan vitamin D lebih tinggi di usia lanjut dibandingkan di usia produktif.
  • Riwayat keluarga dengan osteoporosis.
  • Diet berlebihan dan kurangnya asupan protein.
  • Efek samping dari penyakit lain misalnya: penyakit endokrin, hormon, kanker, gastrointestinal, HIV dan lain-lain. Penyakit-penyakit ini mengharuskan seseorang mengkonsumsi obat yang mempengaruhi hormon tertentu dalam tubuh.

.

Osteoporosis dan Kehamilan

Ibu hamil yang mengalami osteoporosis di masa kehamilan mungkin saja telah memiliki penurunan kepadatan tulang sejak sebelum hamil sebagai akibat dari penyakit kronis, obat-obatan, gaya hidup dan peningkatan metabolisme tulang secara alami pada kehamilan.

Di masa kehamilan, kalsium dibutuhkan dalam jumlah lebih banyak sehingga butuh keseimbangan asupan baik dari makanan maupun suplemen.

.

Mitos dan Fakta Seputar Osteoporosis

  • Mencegah osteoporosis dengan minum susu. – Mitos. Susu memang menjadi minuman sumber kalsium. Namun tak hanya itu yang dibutuhkan, vitamin D, magnesium, fosfor, dan kalium juga berperan dalam menjaga kepadatan tulang. Penyerapan kalsium dibantu oleh vitamin D dan proses dalam tubuh terjadi secara simultan. Namun, osteoporosis dapat kita hindari dengan mengkonsumsi susu.
  • Osteoporosis hanya dapat terjadi pada wanita – Mitos. Mayoritas pasien osteoporosis adalah wanita, namun hilangnya kepadatan tulang dapat terjadi pula pada pria. Wanita  memang lebih rentan osteoporosis karena pengaruh hormon. Faktanya 18% pria di Indonesia mengalami pra-osteoporosis yaitu kondisi menurunnya BMD (Bone Mineral Density) di usia lanjut.
  • Osteoporosis menyebabkan satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria diatas 50 tahun mengalami patah tulang/faktur pada pinggul, tulang belakang atau pergelangan tangan.
  • Rematik sama dengan osteoporosis – Mitos. Rematik sering disamakan dengan arthritis yaitu radang sendi. Sedangkan osteoporosis lebih menitikberatkan pada kondisi tulang yang mengalami pengeroposan sehingga risiko terjadinya faktur meningkat.

.

Gejala Osteoporosis

Sayangnya osteoporosis umumnya terjadi tanpa gejala. Biasanya terdiagnosis osteoporosis setelah terjadi faktur atau keretakan tulang. Namun menurut penelitian, beberapa hal dibawah ini perlu diwaspadai antara lain:

  • Postur tubuh yang kurang baik, misal bungkuk.
  • Menurunnya tinggi badan secara perlahan.
  • Mudah mengalami cedera atau keretakan tulang bahkan patah tulang.
  • Mengalami sakit punggung yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

 .

7 Langkah Tulang Sehat dan Terhindar dari Osteoporosis

  • Olahraga teratur minimal 3 kali seminggu dengan durasi per sesi 30 menit. Olahraga dapat membantu tulang dan sendi kuat menahan beban tubuh.
  • Pola makan sehat yaitu dengan konsumsi cukup buah dan sayur.
  • Supplementasi kalsium dan vitamin dapat membantu memenuhi kebutuhan mineral dan vitamin bagi tubuh.
  • Hindari kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, tinggi gula dan makanan-makanan cepat saji (junkfood).
  • Deteksi dini faktor risiko osteoporosis terlebih jika ada riwayat osteoporosis di keluarga.
  • Lakukan pemeriksaan Bone Mineral Density (BMD) untuk mengukur kepadatan mineral dalam tulang. Pemeriksaan ini menggunakan sinar X dengan dosis radiasi rendah.
  • Pemeriksaan kadar vitamin D dalam tubuh, jika terjadi difisiensi segera penuhi kebutuhan vitamin D melalui suplementasi.

Upayakan kesehatan tulang agar terhindar dari osteoporosis demi kualitas hidup yang lebih baik. Ingat suplementasi kalsium dan vitamin D sejak usia muda!

.

.