Marhaban Ya Ramadhan. Alhamdulillah bulan penuh keberkahan kembali datang menghampiri kita. Kebahagian semakin bertambah, disaat bulan mulia ini tahun ini, bunda sedang mengandung buah hati tercinta. Puasa menjadi salah satu ibadah yang paling identik di bulan suci ramadan. Bunda tentunya juga ingin melaksanakan ibadah puasa bukan?
Pertanyaannya, apakah aman ibu hamil berpuasa? Bagaimana sih mengatur asupan gizi yang masuk ketika selama kurang lebih 12 jam tubuh tidak menerima asupan selama berpuasa? Yuk, simak lebih jelas pada ulasan di bawah ini ya, bun.
Ibu yang sedang hamil sebenarnya tidak diwajibkan berpuasa jika dengan berpuasa dikhawatirkan akan membahayakan janin dan ibu. Ketentuan dalam Quran dan hadis juga menyebutkan keringanan untuk tidak berpuasa dan dapat menggantinya di kemudian hari, bagi ibu yang sedang hamil dan menyusui. Namun, jika kondisi kehamilan dan ibu dalam keadaan yang baik dan ibu mampu menjalankan puasa, maka ibu tetap wajib menjalankan puasa. Nah, untuk mengetahui kondisi bunda memungkinkan untuk berpuasa atau tidak, perlu konsultasi dulu ke provider bunda ya. Bidan atau dokter pasti akan memberikan pendapat dan arahan yang aman dan nyaman untuk bunda. Boleh dan tidaknya bunda berpuasa akan dilihat berdasarkan kondisi adik bayi dalam kandungan, kandungan, bunda, dan kondisi tubuh bunda sendiri. Biasanya ibu yang masih berada di fase kehamilan trimester 1 dan sudah melewati fase mual, muntah, serta pusing akan diperbolehkan berpuasa dengan catatan dalam kondisi yang baik kandunganya. Bagi bunda yang sudah mendapatkan ‘lampu hijau’ dari dokter masing-masing dan diperbolehkan berpuasa. Ini dia tips untuk berpuasa agar nyaman dan aman.
- Konsultasi dahulu ke dokter
Konsultasi ke dokter atau bidan sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi adik janin di kandungan dan juga kondisi tubuh bunda. Dokter akan memberi masukan dari hasil pemeriksaan dan nantinya bisa memberikan gambaran apakah aman atau tidak jika bunda menjalankan puasa. Hal ini sangat diperlukan mengingat bunda sedang mengandung adik janin yang masih membutuhkan asupan dari bunda. Selain itu, dokter juga dapat melihat apakah kondisi tubuh bunda mampu ketika menjalankan puasa. Seperti yang bunda tahu, saat hamil kondisi tubuh tidak sekuat dan setahan sebelum hamil. Kondisi imun bunda juga lebih lemah dibanding saat sebelum hamil. Oleh sebab itu, jangan sampai melewatkan konsultasi kepada dokter atau bidan bunda sebelum melaksanakan puasa ya bun, supaya adik bayi dan bunda tetap aman.
- Penuhi kebutuhan cairan & hindari cafein
Tips kedua yang bisa bunda lakukan untuk menjalani puasa adalah memenuhi kebutuhan cairan. Bunda tetap memerlukan asupan cairan tubuh kurang leih 2,3 – 2,5 liter setiap harinya. Memenuhi cairan selama puasa inilah yang memerlukan trik agar tetap terhodrasi selama berpuasa. Bahaya jika pada akhirnya justru membuat bunda menjadi dehidrasi dan pastinya juga akan berdampak pada adik janin di dalam kandungan. Oleh sebab itu, ada beberapa cara yang bisa bunda ikuti untuk tetap memenuhi cairan tubuh, antara lain; perbanyak minum air putih kurang lebih 2-3 gelas sebelum tidur, setelah bangun tidur, sebelum sahur, sesudah sahur, setelah berbuka puasa, setelah sholat maghrib, dan setelah sholat isya atau tarawih. Memenuhi cairan tubuh bukan berarti bebas minum apa saja ya. Artinya bunda tetap harus mengontrol cairan apa yang masuk ke dalam tubuh. Hindari minuman-minuman berkafein dan terlalui manis seperti teh, kopi, dan minuman manis lainnya.
- Cukupi asupan nutrisi
Selama berpuasa tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi sebelum waktu berbuka tiba. Padahal adik janin di dalam kandungan tetap memerlukan asupan nutrisi dari bunda. Oleh sebab itu, saat menjalankan puasa bunda perlu memenuhi asupan nutrisi di saat sahir dan juga setelah berbuka. Hal ini diperlukan agar tetap memiliki cadangan nutrisi untuk tubuh dan juga adik janin. Nutrisi yang harus diperbanyak antara lain sayur, buah, protein, dan sumber vitamin lainya. Bunda perlu menghindari makanan-makanan tinggi lemak dan gorengan serta menggantinya dengan makanan yang lebih sehat. Makanan berserat sangat dianjurkan untuk bunda untk mencegah berbagai macam keluhan seperti sembelit dan keluhan lainnya.
- Istirahat cukup & hindari aktivitas berat
Selama berpuasa tubuh tidak mendapatkan asupan apapun. Selama kehamilan tubuh bunda akan merasa lebih mudah lelah apalagi di saat tubuh tidak mendapatkan asupan. Oleh sebab itu, bunda perlu istirahat yang cukup untuk menjaga tubuh tetap bugar selama puasa. Istirahatkan tubuh bunda dengan menyempatkan tidur siang selama kurang lebih 15 sampai dengan 20 menit. Bunda juga tetap harus menjaga waktu tidur malam 7 sampai 9 jam setiap malam. Hindari aktivitas-aktivitas berat yang nantinya justru akan membuat tubuh bunda kelelahan dan kehabisan energi. Selain menyebabkan mudah lelah, melakukan aktivitas berat juga akan berisiko membuat ibu cedera. Jadi, hindari aktivitas berat ya bun. Bunda tetap bisa melakukan olahraga yang ringan seperti senam hamil ataupun jalan kaki.
- Rutin konsumsi vitamin & suplemen yang diberikan dokter
Mengkonsumsi vitamin dan suplemen sangat dibutuhkan oleh ibu hamil selama mengandung. Hal ini bisa membantu bunda dalam memenuhi nutrisi yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang adik janin di dalam kandungan. Selama berpuasa bunda juga tetap harus memperhatikan konsumsi vitamin dan suplemen yang telah diresepkan oleh dokter ataupun bidan. Bunda bisa membuat jadwal untuk mengkonsumsinya, jadwalkan di saat jam-jam setelah berbuka hingga setelah sahur ya bun.
- Jangan paksa tubuh
Bunda adalah orang yang paling mengetahui kondisi tubuh bunda dan juga adik janin di kandungan. Jangan paksa untuk terus melanjutkan puasa ketika tubuh bunda sudah memberikan tanda-tanda yang kurang baik seperti, pusing, mual, muntah, dehidrasi, lelah, lemas, mata berkunang-berkunang, hingga gerakan adik janin yang tidak terasa atau melemah. Segera batalkan puasa bunda untuk keamanan bunda dan adik janin. Minum air putih dan mulailah dengan makanan bernutrisi dan berserat. Memaksakan tubuh untuk tetap berpuasa sama saha dengan membahayakan diri bunda dan adik janin, jadi, jangan paksakan diri ya bun.
Beribadah di bulan suci ramadan selalu memberikan semangat dan kesan di setiap pelaksanaanya. Ibadah terasa lebih nikmat dan bersemangat. Namun, sebagai seorang calon ibu yang bijak, bunda perlu memperhatikan dan menyiapkan banyak hal dalam melakukan ibadah puasa. Jangan sampai niat baik untuk beribadah justru menjadi bahaya untuk diri sendiri dan juga adik janin yang dikandung. Jadi, persiapkan dengan matang ya bun dan jangan paksakan diri, demi kebaikan bunda dan adik janin. Selamat menjalankan ibadah bulan ramadan dengan lancar, aman, dan nyaman.
Salam Sehat!