Fakta Kekurangan Zat Besi
Malnutrisi adalah kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh baik kekurangan atau kelebihan nutrisi tertentu. Kekurangan zat besi merupakan bentuk malnutrisi paling umum di dunia dan mempengaruhi kualitas hidup lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia (hampir mencapai 1/3 populasi dunia).
WHO memperkirakan 42% anak-anak di bawah usia 5 tahun dan 40% ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia sebagai akibat kekurangan zat besi. Tak main-main, anemia berkontribusi terhadap 20% kematian ibu hamil di seluruh dunia. Kondisi ini dapat dicegah dengan konsumsi makanan yang mengandung zat besi secara rutin sesuai kebutuhan tubuh.
.
Individu dengan risiko Anemia Akut
Individu yang tinggal di negara berkembang jauh lebih berisiko mengalami anemia karena situasi sosial, ekonomi dan faktor pendidikan yang rendah kurang mendukung pemenuhan nutrisi lengkap.
Namun risiko terbesar anemia ada pada wanita hamil, bayi dan anak usia pra sekolah (4-6 tahun).
Data yang diperoleh dari WHO dan UNICEF mengungkapkan 50% wanita hamil di negara berkembang diperkirakan mengalami anemia. Dengan prosentase tertinggi ada pada benua Afrika.
Selain itu, 40% anak usia pra sekolah di negara berkembang juga berisiko mengalami anemia. Asia Tenggara mencapai 66% menjadi yang tertinggi dibandingkan negara di bagian dunia lain.
.
Zat Besi dalam tubuh
Defisiensi zat besi umumnya menyebabkan anemnia yaitu suatu kondisi dimana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari batas normal. Padahal hemoglobin diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Jika nilainya lebih rendah dari batas normal maka akan terjadi penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi memang bukan satu-satunya penyebab anemia namun di masyarakat kondisi itulah yang lazim terjadi.
Supplementasi zat besi, konsumsi makanan yang mengandung zat besi dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan zat besi.
Zat besi tergolong dalam mikronutrien yaitu zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Meskipun jumlahnya sedikit, mikronutrien sangat dibutuhkan tubuh untuk optimalisasi sistem dalam tubuh. Mikronutrien termasuk vitamin dan mineral.
Mineral dikelompokkan lagi dalam dua kategori yaitu makro dan mikromineral. Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh minimal 100 mg per hari contohnya: zinc. Sedangkan mikromineral ialah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah hanya beberapa mg per hari contoh: cuprum dan zat besi.
Fungsi zat besi dalam darah:
- Nutrisi esensial untuk pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh
- Mendukung pembentukan hormon dan aktivitas enzim yang dibutuhkan tubuh.
- Mengatur fungsi imun dan sistem reproduksi.
- Peningkatan perkembangan perilaku dan kognitif pada anak.
- Bagi wanita, zat besi dapat menurunkan risiko kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah dan kematian neonatal.
- Penurunan risiko kematian dan komplikasi obstetri pada ibu melahirkan karena mencegah pendarahan saat persalinan.
- Peningakatan kebugaran dan produktivitas bagi orang dewasa secara umum.
.
Pemenuhan Kebutuhan Zat Besi dalam Tubuh
Ada beragam tindakan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh yaitu perbaikan pola makan, fortifikasi makanan kaya zat besi dan supplementasi zat besi.
Makanan yang mengandung zat besi akan meningkatkan status zat besi dalam beberapa konteks. Berikut 10 makanan kaya zat besi yang harus anda coba:
- Daging merah, misal daging sapi (4 ons mengandung sekitar 2,63 mg).
- Daging unggas contoh hati ayam, daging kalkun dan lain-lain.
- Telur (2 butir mengandung 1,68 mg zat besi).
- Seafood contoh: tuna, salmon, kerang.
- Kacang-kacangan antara lain kacang mete, kacang polong, edamame dan lain-lain.
- Sayuran berdaun hijau misalnya bayam, kangkung, sawi, dan lain-lain. dapat dikonsumsi mentah atau dimasak terlebih dahulu.
- Lentils, zat besi yang terkandung sebesar 7 mg per cup.
- Biji labu, anda bisa menambahkan biji labu pada smoothies, muffin atau salad. Termasuk juga flaxseed dan hemp.
- Cereal, selain kaya zat besi sereal juga kaya akan serat sehingga baik untuk pencernaan.
- Wijen, satu sendok makan wijen mengandung lebih dari 1 gram zat besi.
Jumlah zat besi yang diserap dari makanan sangat tergantung pada komposisi makanan yaitu zat yang mungkin meningkatkan atau menghambat penyerapan zat besi. Di bawah ini komposisi zat yang membantu penyerapan maksimal zat besi dalam tubuh:
- Makanan lain yang kaya vitamin C
- Kecambah, kacang-kacangan dan ferementasi sereal meningkatkan penyerapan zat besi denngan mengurangi kandungan fitat yaitu zat anti nutrisi yang mengganggu penyerapan maksimal dalam tubuh.
Sementara teh dan kopi menghambat penyerapan zat besi saat dikonsumsi. Makanan yang mengandung zat besi dapat dikonsumsi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan harian.
.
Kebutuhan Zat Besi pada Ibu Hamil
Kebutuhan fisiologis yang tinggi akan zat besi pada wanita hamil sulit dipenuhi hanya dengan konsumsi makanan yang mengandung zat besi. Oleh karena itu, suplementasi zat besi menjadi jalan keluar terbaik.
Prevalensi anemia pada wanita hamil cukup tinggi yaitu hingga 40% atau lebih. Zat besi dikonsumsi tak hanya di masa kehamilan namun dilanjutkan hingga masa menyusui.
Selama kehamilan, ibu hamil membutuhkan sekitar 27 mg zat besi. Kebutuhan tersebut berasal dari janin dan tubuh guna menambah sel darah merah karena produksi hemoglobin yang meningkat selama kehamilan.
Konsumsi zat besi oleh wanita hamil dapat mengurangi risiko bayi lahir cacat dan menjaga kesehatan dan stamina ibu selama hamil. Bagi individu yang tidak hamil, kebutuhan akan zat besi tergantung pada usia.
.
.