Cacar Air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster (VZV). Selain cacar, virus ini menyebabkan seseorang mengidap herpes zoster atau sering dikenal sebagai cacar api atau cacar ular.
Tahukah anda jika virus varicella sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu? Ditemukan di daerah Afrika dan baru diteliti pada tahun 1767 oleh seorang dokter dari Inggris.
Di masa lampau penyakit ini hampir pasti terjadi di masa remaja di negara beriklim sedang (90% terinfeksi karena absennya vaksinasi). Sebenarnya penyakit ini jarang menimbulkan komplikasi serius hingga berujung kematian namun infeksi virus varicella pada bayi kurang dari 1 tahun, wanita hamil, wanita dewasa dan individu dengan gangguan imun akan berisiko tinggi menimbulkan komplikasi parah.
Vaksin cacar baru ditemukan dan marak digalakkan pada tahun 1995. Di tahun-tahun sebelum lisensi cacar didapatkan, total 2262 individu meninggal dunia rata-rata 90 kematian per tahun terkait dengan infeksi cacar.
Sebanyak 59% kematian terjadi pada remaja dan anak-anak dibawah usia 20 tahun. Kini kematian akibat cacar jarang sekali terjadi. Dua dosis vaksin direkomendasikan untuk anak-anak guna membangun imun tubuh terhadap penyakit tersebut.
Kenali perbedaan cacar air dan small pox yang merupakan salah satu penyakit mematikan di tahun 70-an. Small pox disebabkan oleh virus variola sedangkan cacar karena virus varicella. Virus kemudian menghasilkan ruam terutama pada wajah, lengan dan kaki.
Ciri-ciri small pox mirip dengan penyakit cacar pada umumnya namun ini lebih mematikan. Para orang tua harus waspada jika anak mengalami gejala demam dan ruam berkepanjangan selama 2 hingga 4 hari.
Apa Tanda dan Gejala Cacar Air?
Gejala awal biasanya berupa kejadian dibawah ini antara lain:
- Ruam gatal yang muncul di kepala dan menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya. Jarang menyebar ke area telapak tangan dan kaki, mayoritas tubuh secara umum.
- Ruam diperparah dengan timbulnya lepuhan pada tubuh. Selaput lendir terbentuk dan berisi cairan.
- Demam dan kelelahan umumnya terjadi bersamaan dengan kemunculan ruam gatal di tubuh.
- Ruam gatal berkembang dengan cepat, bekas luka (koreng) terlihat pada waktu yang bersamaan.
- Perkembangan ruam gatal dan lepuhan berlangsung cepat.
- Kehilangan nafsu makan dan kadang disertai sakit kepala.
Bayi baru lahir, individu dengan penyakit autoimun, penyakit kronis menahun seperti kanker lebih berisiko mengalami komplikasi. Terkadang menimbulkan kematian namun sangat jarang terjadi.
Komplikasi yang mungkin Terjadi
Beragam komplikasi mungkin terjadi karena infeksi virus varicella:
- Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak pada anak-anak termasuk infeksi bakteri Streptococcus tipe A yang umumnya menyebabkan infeksi pada tenggorokan dan kulit.
- Infeksi paru-paru (pneumonia).
- Infeksi atau pembengkakan otak seperti ensefalistis (radang jaringan otak) atau ataksia sereblar (disfungsi otak kecil).
- Masalah pendarahan (komplikasi hemoragik).
- Infeksi aliran darah (sepsis) dan dehidrasi.
- Pada wanita hamil, bayi berisiko terlahir dengan berat badan rendah dan mengalami infeksi berbahaya.
Berbagai macam komplikasi mungkin terjadi pada penderita karena virus varicella telah menyebar ke bagian tubuh lain.
Cara Penularan
Virus ini menyebar dengan mudah dari penderita ke orang lain yang belum pernah mendapat vaksinasi. Virus ini menyebar terutama melalui kontak dekat dengan penderita.
Pencegahan Penularan Penyakit dan Pengobatan
Satu-satunya tindakan pencegahan penyakit cacar adalah vaksinasi varicella. Vaksin ini terbukti melindungi individu dari penyakit cacar yang sangat menular dan umum terjadi di masa kanak-kanak.
Vaksin mengandung virus yang dilemahkan untuk membantu pembentukan antibodi terhadap penyakit. Bila sudah terinfeksi penyakit cacar maka tindakan pengobatan paling efektif adalah memperkuat imun tubuh dengan cara sebagai berikut:
- Untuk meredakan gejala seperti demam dan infeksi pada luka, dokter akan memberikan obat penurun panas atau salep guna mengurangi rasa gatal. Jaga agar luka tidak terkontaminasi dan pecah karena risiko infeksi sangat tinggi.
- Beberapa dokter akan memberikan obat antivirus, konsultasikan terlebih dahulu.
- Perkuat imun tubuh dengan konsumsi makanan dan miniman bergizi, istirahat cukup dan jaga kebersihan terutama area luka atau ruam pada kulit
Awas! Bedakan Chicken Pox dengan Small Pox
Small pox sering disalah artikan sebagai cacar air biasa. Penyakit ini menyebar melalui sekresi dari mulut (air ludah), hidung pasien dan luka terbuka yang ada pada tubuh pasien.
Kontak dekat dengan peralatan yang digunakan pasien terinfeksi small pox dapat memperparah penularan pada individu lain.
Setelah seseorang terinfeksi virus tersebut, periode bebas gejala terjadi. Ini disebut masa inkubasi. Umumnya berlangsung 7 hingga 12 hari.
Kemudian gejala mulai muncul yaitu demam, sakit kepala dan sakit punggung yang parah. Ruam muncul setelah 2 hingga 4 hari dan berkembang menjadi bisul dan akan hilang pada akhir minggu ke 4 setelah muncul gejala pertama.
Pada hari pertama akan muncul semacam jerawat biasanya di wajah berkembang menjadi vesikel (lepuhan kecil dengan akumulasi cairan). Jumlahnya akan bertambah seiring berjalannya waktu.
Saat telah terjadi vesikel, akan terasa kencang saat disentuh dan cairan tidak keluar. Di hari kelima biasanya penderita disertai demam. Vesikel bernanah merata di tubuh umumnya di tangan dan kaki.
Gejala yang muncul karena infeksi virus variola ini memang sangat mirip dengan cacar. Namun perbedaannya, small pox lebih berbahaya karena tingkat kematian sebesar 10% dari total kasus.
3 Mitos dan Fakta Seputar Cacar Air
- Mitos: Semua orang pernah terinfeksi minimal satu kali
Fakta: tidak semua orang pernah terinfeksi cacar. Individu dengan sistem kekebalan tubuh kuat, telah mendapatkan vaksinasi varicellla dan tidak terpapar virus dari penderita akan aman dari penyakit yang satu ini.
- Mitos: jika sudah pernah terinfeksi cacar maka tidak akan terinfeksi kembali
Fakta: infeksi virus tergantung pada seberapa kuat sistem kekebalan tubuh seseorang. Ketika anda terinfeksi cacar, tubuh akan membentuk imunoglobulin sebagai reaksi sel karena adanya rangsangan antigen asing (virus varicella) yang masuk ke dalam tubuh.
Pembentukan antibodi terjadi secara mandiri oleh tubuh. Sedangkan pada individu yang telah mendapatkan vaksin varicella, antibodi tidak terbentuk sendiri melainkan dipicu supaya terbentuk memori imunologis. Diharapkan sistem imun yang telah terbentuk karena vaksin, dapat menangkal patogen penyebab infeksi di kemudian hari.
- Mitos: individu yang terinfeksi cacar, dilarang mandi
Fakta: pada dasarnya menjaga kebersihan tubuh itu penting untuk mengurangi risiko bakteri/virus bersarang di tubuh. Luka yang timbul perlu perawatan khusus agar tidak infeksi salah satu caranya adalah mandi dengan air bersih dan sabun.
Walaupun terdapat beberapa perbedaan pada kedua jenis cacar, namun individu yang terinfeksi tetap harus mendapatkan pananganan yang tepat. Menjaga kebersihan dan memperkuat sistem imunitas adalah upaya pencegahan paling utama agar tidak terinfeksi virus varicella maupun variola. Segera konsultasi ke rumah sakit jika keluarga anda mengalami gejala seperti di atas dan dapatkan perawatan untuk membantu mengatasi penyakit tersebut.
.
Baca Juga: https://rsbungabangsamedika.com/8-cara-ampuh-atasi-alergi-kulit-pada-anak/
.