Kesehatan adalah hak dasar bagi setiap individu. Masyarakat yang sehat akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup. Di Indonesia, kesehatan ibu dan anak masih menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak yaitu melalui Posyandu.
Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Posyandu berperan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak terutama dalam pencegahan dan pengobatan penyakit yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak. Tujuan utama Posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.
Posyandu memiliki peranan penting dalam meningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak melalui proses pelayanan kesehatan. Peran posyandu sebagai agen perubahan sosial berupa perubahan cara pandang masyarakat mengenai kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak, pemantauan tumbuh kembang anak, deteksi penyakit sejak dini, dan masih banyak keuntungan lain yang menimbulkan perubahan cara pandang masyarakat terhadap kesehatan. Selain berbagai peran tersebut, Posyandu juga memiliki peran penting lainnya terkait upaya peningkakan kualitas kesehatan ibu dan anak sebagai berikut.
- Menyelenggarakan Program Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan yang diberikan Posyandu kepada ibu hamil mencakup pemeriksaan kehamilan dan pemantauan gizi. Tak hanya pemeriksaan, ibu hamil juga dapat melakukan konsultasi terkait persiapan persalinan dan pemberian ASI.
Agar kondisi kehamilan tetap terjaga, ibu hamil juga bisa mendapatkan vaksin TT untuk mencegah penyakit tetanus yang masih umum terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia. Setelah melahirkan, ibu juga bisa mendapatkan suplemen vitamin A, vitamin B, dan zat besi yang baik dikonsumsi selama masa menyusui, serta pemasangan alat kontrasepsi (KB) di Posyandu.
- Menyelenggarakan Program Kesehatan Anak
Salah satu program utama Posyandu adalah menyelenggarakan pemeriksaan bayi dan balita secara rutin. Hal ini penting dilakukan untuk memantau tumbuh kembang anak dan mendeteksi sejak dini bila anak mengalami gangguan tumbuh kembang.
Jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dicatat di dalam buku KIA atau KMS.
- Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan KB di posyandu umumnya diberikan oleh kader dalam bentuk pemberian kondom dan pil KB. Sedangkan, suntik KB hanya dapat diberikan oleh tenaga puskesmas. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang serta tenaga yang terlatih, Posyandu juga dapat melakukan pemasangan IUD dan implan.
- Menyelenggarakan Program Imunisasi
Imunisasi wajib merupakan salah satu program pemerintah yang mengharuskan setiap anak usia di bawah 1 tahun untuk melakukan vaksinasi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan terdapat 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan, yaitu imunisasi hepatitis B, polio, BCG, campak, dan DPT-HB-HiB.
Dalam hal ini, Posyandu menjadi salah satu pihak yang berhak menyelenggarakan program imunisasi tersebut. Tak hanya anak, ibu hamil pun juga dapat melakukan vaksinasi di Posyandu, misalnya vaksinasi tetanus, hepatitis, dan pneumokokus.
- Pemantauan Status Gizi
Melalui kegiatan pemantauan gizi, Posyandu berperan penting dalam mencegah risiko stunting pada anak. Pelayanan gizi di Posyandu meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, dan pemberian suplemen. Apabila ditemukan ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK) atau balita yang pertumbuhannya tidak sesuai usia, kader Posyandu dapat merujuk pasien ke Puskesmas.
- Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare dilakukan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sedangkan, penanganan diare dilakukan melalui pemberian oralit. Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut, petugas kesehatan dapat memberikan suplemen zinc. Sementara itu, kegiatan pengembangan Posyandu mencakup Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kegiatan pengembangan tersebut umumnya dilakukan apabila 6 kegiatan utama telah dilaksanakan dengan baik.