Tali Pusar Sebagai Organ Penting
Selama kehamilan tali pusar membawa darah, oksigen serta nutrisi dari plasenta ke bayi untuk bertahan hidup. Tali pusar terbentuk pada minggu kelima kehamilan dan berfungsi selama kehamilan bahkan beberapa jam setelah kelahiran. Gangguan aliran darah pada janin melalui tali pusar dapat menyebabkan masalah kesehatan pada janin.
Tali pusar umumnya terdiri dari dua arteri dan satu vena. Sekitar 1% tali pusar hanya terdiri dari satu arteri saja, kondisi ini tidak menyebabkan kelainan pada bayi namun dikaitkan dengan gangguan kardiovaskular pada 15% kasus tersebut.
Panjang dan ukuran tali pusar bervariasi antar individu. Di dalam tali pusar terdapat pembuluh darah dikelilingi oleh selubung tebal berisi zat disebut Juli Wharton untuk melindungi tali pusar dari tekanan.
Di saat-saat pertama setelah lahir, tali pusar dan plasentalah yang membantu bayi mengalami perubahan fisiologis yang sangat besar untuk pertama kali. Organ tersebut memastikan bayi tetap bernafas dan mengalami peredaran darah sendiri untuk pertama kalinya.
.
Setelah Melahirkan, Kapan Tali Pusar Akan Lepas?
Saat bayi lahir, umumnya tali pusar akan diklem atau dipotong dengan gunting sehingga meninggalkan sisa beberapa centimeter pada bayi. Tali pusar akan lepas dengan sendirinya pada usia 5 hingga 15 hari setelah kelahiran.
Tali pusar akan mengering, berubah warna menjadi hitam dan akan lepas dengan sendirinya. Perawatan tali pusar pada bayi adalah hal yang penting untuk diketahui karena menjadi salah satu tempat kemungkinan terjadinya infeksi pada bayi baru lahir.
.
Teknik Pemotongan Tali Pusar
Penjepitan dan pemotongan tali pusar setelah lahir merupakan salah satu intervensi tertua di proses kelahiran. Di masa lalu praktik pemotongan atau penjepitan tali pusar dilakukan sesegera mungkin setelah bayi lahir dengan anggapan plasenta tak ada gunanya lagi setelah bayi lahir.
Namun studi dari WHO yang terbaru menganjurkan penjepitan tali pusar yang tertunda. Tujuannya untuk menjaga proses sirkulasi darah yang tetap berlanjut dari plasenta ke bayi selama beberapa menit setelah lahir.
Volume darah tambahan ini mampu meningkatkan berat badan bayi, konsentrasi hemoglobin dan penyimpanan zat besi dalam darah.
.
Cara Merawat Tali Pusar
Infeksi tali pusar dan tetanus berkontribusi signifikan terhadap tingginya kematian bayi baru lahir di negara berkembang (WHO, 2009). Infeksi ini dapat dicegah dengan mempraktikkan persalinan yang bersih dan perawatan tali pusar yang bersih pula.
Metode perawatan tali pusar sangat bervariasi antar daerah tergantung pada keyakinan, budaya dan agama. Namun berikut anjuran yang direkomendasikan untuk merawat tali pusar:
- Pastikan tali pusar tetap bersih saat lahir – Tali pusar bayi baru lahir umumnya berwarna putih dan basah terkadang tampak gumpalan darah dan hal tersebut wajar. Jaga kebersihan tali pusar bayi dengan air hangat menggunakan cotton bud, cotton ball atau waslap basah. Tak perlu membersihkan menggunakan sabun/alkohol. Bersihkan tali pusar saat kotor saja, tak perlu setiap hari/terlalu sering terutama bersihkan saat setelah mandi atau mengganti popok.
- Jagalah tali pusar tetap kering – Setiap setelah membersihkan tali pusar, keringkan dengan mengusap menggunakan kain kering atau angin-anginkan. Bila bayi menggunakan popok, pastikan tali pusar tetap terekpos dengan udara dan tidak tertutup popok. Dilarang memandikan bayi dengan cara merendam apabila tali pusar bayi masih menempel. Saat tali pusar bayi sudah kering, warnanya akan berubah menjadi hitam.
- Dilarang menarik tali pusar bayi saat masih menggantung pada bayi – Tindakan ini mungkin menimbulkan infeksi.
- Gunakan pakaian bayi yang lembut dan longgar – Penggunaan pakaian yang lembut dan longgar memberi ruang bagi tali pusar sehingga sehingga tidak tertekan. Baju yang terlalu ketat akan menarik keluar dan melukai tali pusar. Selain itu, menyebabkan bayi tidak nyaman.
- Dilarang meletakkan koin, ikat pinggang selotip atau benda lain di tali pusar – Benda-benda tersebut dapat melukai tali pusar dan sekaligus menimbulkan rasa nyeri pada bayi.
- Diskusikan dengan dokter untuk melepas klem pada tali pusar – Jika bayi pulang ke rumah dengan klem pada tali pusarnya, diskusikan dengan dokter waktu melepas klem pada tali pusar.
- Gunakan spon mandi atau washlab untuk memandikan bayi
- Pastikan untuk menggunakan popok yang lembut – Hindari menutup tali pusar dengan popok karena tali pusar lembab dan tak kunjung kering sehingga rawan infeksi.
.
Tanda-tanda Tali Pusar Si Kecil Infeksi
Berikut merupakan tanda-tanda tali pusar bayi mengalami infeksi:
- Tali pusar tampak bengkak dan kemerahan
- Terdapat abses (benjolan) berisi nanah yang muncul sebagai pertanda infeksi.
- Muncul darah dalam jumlah banyak dan tak kunjung berhenti.
- Jika tali pusar tersentuh, bayi menangis dan tidak tenang karena timbul rasa nyeri di bagian tersebut.
- Bayi terlihat gelisah, tidak mau menyusu dan tampak tidak tenang.
Hal-hal di atas wajib diketahui oleh para orang tua agar bayi tetap sehat dan terhindar dari infeksi.
Perawatan tali pusar pada dasarnya wajib menerapkan prinsip higienitas. Tali pusar dirawat dan dijaga agar tak menjadi sarang bakteri dan penyakit.
.
.