• Alamat: Jl. Lili kembang, Maguwo, DIY
Call Center: (0274) 280 3000

Mengenali Tanda dan Gejala Diabetes pada Lansia

Tahukah Anda diabetes dapat dialami oleh siapa saja? Akan tetapi, penyakit ini lebih sering dialami oleh lansia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya pola makan yang kurang sehat dan jarang berolahraga.

Menjalani pola makan sehat, rutin berolahraga, dan melakukan pengecekan kadar gula darah secara berkala merupakan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengontrol diabetes. Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah. Kondisi ini bisa memicu berbagai gangguan pada organ tubuh. Bahkan, jika tidak dikontrol dan dirawat dengan baik pengidap diabetes bisa saja mengalami berbagai komplikasi pada kesehatannya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini jumlah penderita diabetes terus meningkat. Tercatat penderita diabetes telah mencapai 422 juta orang di dunia atau empat kali lebih banyak dari 30 tahun lalu. Lebih dari seperempat mereka yang menderita diabetes di seluruh dunia adalah lansia berusia 65 tahun, termasuk tipe 1 dan 2, dan sekitar setengah dari orang dewasa yang lebih tua memiliki pradiabetes.

Pertambahan usia yang terjadi membuat tubuh mengalami penurunan fungsi. Kondisi ini membuat lansia lebih rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes. Umumnya, para lansia lebih rentan mengalami diabetes tipe 2. Pertambahan usia membuat tubuh tidak sensitif terhadap insulin atau kadar gula. Kondisi ini membuat insulin yang ada di dalam tubuh tidak digunakan dengan baik. Selain itu, pertambahan usia membuat aktivitas fisik juga semakin menurun sehingga risiko diabetes tipe 2 makin meningkat.

Kondisi tubuh yang merasa sangat lelah, keletihan, dan mudah tersinggung adalah sebagian dari gejala diabetes. Lantas, apa saja tanda dan gejala lain yang dialami oleh penderita diabetes? Berikut beberapa gejala diabetes pada lansia.

  • Meningkatnya Frekuensi Buang Air Kecil
Sumber: freepik.com

Karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari. Kondisi ini berlanjut bahkan hingga malam hari. Kemudian penderita terbangun beberapa kali untuk buang air kecil. Hal itu pertanda ginjal berusaha menyingkirkan semua glukosa ekstra dalam darah.

  • Merasa Haus dan Lapar Secara Berlebihan

Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan membutuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan menandakan tubuh Anda sedang mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu. Sering ‘pipis‘ dan rasa haus berlebihan merupakan beberapa cara tubuh Anda untuk mencoba mengelola gula darah yang tinggi. Selain itu, rasa lapar yang berlebihan juga merupakan tanda diabetes lainnya. Ketika kadar gula darah merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan lebih menginginkan glukosa yang dibutuhkan sel.

  • Penurunan Berat Badan

Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Kondisi tersebut terjadi karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel yang digunakan sebagai energi. Tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber alternatif bahan bakar.

  • Kulit Menjadi Bermasalah
Sumber: freepik.com

Kulit mengalami gatal-gatal atau bermasalah akibat kulit kering seringkali bisa menjadi tanda peringatan diabetes. Seperti kondisi kulit lainnya, misalnya kulit menjadi gelap di sekitar daerah leher atau ketiak.

  • Penyembuhan Lambat

Luka, infeksi, dan memar yang sulit sembuh atau sembuh dengan lambat merupakan tanda diabetes lainnya. Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan arteri. Diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan membantu pembuluh darah sembuhkan luka.

  • Infeksi Jamur

Diabetes dianggap sebagai keadaan imunosupresi. Hal ini berarti meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi, meskipun yang paling umum adalah candida dan infeksi jamur lainnya. Jamur dan bakteri tumbuh subur di lingkungan yang kaya akan gula.

  • Pandangan Menjadi Kabur
Sumber: freepik.com

Penglihatan kabur atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan akibat langsung dari kadar gula darah tinggi. Membiarkan gula darah Anda tidak terkendali dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan permanen, bahkan mungkin kebutaan. Pembuluh darah di retina menjadi lemah setelah bertahun-tahun mengalami hiperglikemia dan mikro-aneurisma yang melepaskan protein berlemak yang disebut eksudat.

  • Kesemutan atau Mati Rasa

Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki bersamaan dengan rasa sakit yang membakar atau bengkak adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes. Masih seperti penglihatan, jika kadar gula darah dibiarkan merajalela terlalu lama, kerusakan saraf bisa menjadi permanen. Pada diabetes, gula darah yang tinggi bertindak bagaikan racun. Diabetes sering disebut ‘Silent Killer’ jika gejalanya terabaikan dan ditemukan sudah terjadi komplikasi.

Jika Anda atau orang yang Anda sayangi mengalami beberapa tanda dan gejala diabetes di atas, sangat penting berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan tes dan evaluasi lebih lanjut. Dengan pengobatan yang tepat, diabetes dapat diatasi dan komplikasi yang lebih serius dapat dihindari. Yuk, obati diabetes dan kenali gejalanya!