Jutaan orang di seluruh dunia menggunakan ponsel pribadi sebagai alat komunikasi sehari-hari. Bahkan saat ini kepemilikan handphone menjadi hal wajib tak hanya untuk orang dewasa namun juga anak-anak.
Ditambah dengan pandemi covid-19 yang mengharuskan anak-anak belajar di rumah, alhasil mereka belajar dengan menggunakan laptop atau handphone.
Intensitas penggunaan gawai meningkat, sementara potensi risiko kesehatan akibat radiasi yang ditimbulkan tak main-main. Istilah radiasi sering dikaitkan dengan jenis pemeriksaan di rumah sakit dan menimbulkan ketakutan bagi sebagian orang.
Faktanya, lingkup radiasi itu luas dan informasinya pun beragam.
.
Apa yang Dimaksud Radiasi?
Radiasi adalah sebuah bentuk energi yang bergerak. Radiasi terdiri dari gelombang energi listrik dan magnet yang bergerak bersama-sama melalui ruang dengan kecepatan cahaya.
Energi tersebut berasal dari mesin, sumber energi alami atau perangkat elektronik. Setiap detik dalam hidup, anak-anak dapat dipastikan terpapar radiasi dari berbagai sumber energi. Siang hari ketika anak-anak pulang sekolah, terpapar sinar ultraviolet dari matahari.
Malam hari saat mengerjakan tugas menggunakan handphone sambil mendengarkan radio, terpapar radiasi dari gelombang siaran radio dan handphone itu sendiri.
Hidup di era modern memang tak terpisahkan dari penggunaan alat elektronik yang menimbulkan gelombang radiasi.
Terdapat dua jenis radiasi:
- Ionizing Radiation
Radiasi yang terjadi berupa pelepasan elektron dari atom dan molekul. Interaksi antar keduanya dapat menimbulkan reaksi kimia dalam tubuh yang mengarah pada kerusakan jaringan biologis termasuk meteri genetik seperti DNA. Sinar gamma dan sinar x adalah bentuk jenis radiasi ini, biasanya digunakan dalam dunia kedokteran.
- Non-ionizing Radiation
Radiasi jenis ini umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan ionisasi pada makhluk hidup. Segala jenis kerussakan jaringan jangka panjang tidak disebabkan oleh jenis ini. Radio, televisi, handphone merupakan contoh sumber energi yang menimbulkan radiasi ini.
.
Bagaimana Radiasi Sampai ke Tubuh Manusia?
Perilaku radiasi adalah sama seperti perilaku cahaya. Berpindah dalam garis lurus dan ketika bertabrakan dengan sebuah objek maka kemungkinan terjadi tiga hal: melewati (transmisi), memantul (refleksi) atau diserap oleh objek tersebut. Energi akan berkurang seiring dengan jarak dari sumber energi. Jika semakin jauh maka energinya akan melemah. Ini berarti seseorang akan mengalami sedikit paparan jika ia tetap tinggal di dalam ruangan atau menjauhi sumber energi.
.
Lantas, Radiasi Dari Alam Apakah Berbahaya?
Matahari merupakan sumber energi alam paling dekat dengan manusia. Sumber lainnya adalah kosmik radiasi yang berasal dari luar bumi dan radiasi terestrial yang berasal dari bahan radioaktif di kerak bumi.
Dari ketiga sumber tersebut, hanya sinar ultraviolet yang dianggap “berbahaya”.
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan penuaan dini, rasa terbakar pada kulit dan sering dikaitkan dengan kanker kulit. Namun selama dalam batas aman sinar UV tidak berbahaya bagi kulit.
.
Bagaimana Radiasi dari Handphone Berpengaruh Terhadap Kesehatan?
Handphone atau telepon seluler adalah perangkat elektronik berdaya rendah yang memancarkan radiasi RF untuk memberikan informasi ke stasiun pangkalan.
Bertindak juga sebagai radio transistor dengan cara menjadi penerima informasi. Radiofrequency (RF) merupakan frekuensi radio yang terdiri dari gelombang elektromagnetik dan gelombang mikro.
Pada umumnya radiasi yang berasal dari handphone menimbulkan panas pada perangkat elektronik dan jaringan karena menempatkan handphone terlalu dekat dengan telinga atau kepala.
Malah kerap kali radiasi pada handphone dikaitkan dengan penyakit kronis seperti kanker.
Beberapa penelitian menyatakan belum menemukan hubungan penggunaan handphone dengan paparan radiasi RF dan kanker. Radiasi adalah topik yang memicu pro-kontra di antara masyarakat.
Namun bukan berarti penggunaan gawai secara berlebihan diperbolehkan, sebab dalam dunia medis terdapat istilah Specific Absorption Rate (SAR). Ini merupakan ukuran jumlah energi/radiasi RF yang mampu diserap oleh jaringan dalam tubuh manusia.
SAR menunjukkan laju rata-rata energi yang diserap tubuh manusia untuk masing-masing satuan watt/kg. Pengukuran ini digunakan untuk menentukan apakah ponsel mematuhi pedoman keselamatan atau tidak.
.
Dampak Radiasi Bagi Kesehatan Anak
Pada paparan akut dengan dosis tinggi, efek radiasi adalah:
- Kematian sel pada tubuh manusia.
- Gangguan fungsi jaringan dan organ tubuh, bahkan kematian, hal ini disebut dengan efek deterministik.
- Radiasi juga menyebabkan terbentuknya sel baru yang tidak normal dan berpotensi kanker pada individu yang terpapar atau penyakit yang diturunkan pada keturunan, hal ini disebut dengan efek stokastik. Badan energi nuklir dunia (IAEA) menggolongkan radiasi sebagai zat karsinogenik, artinya radiasi pada dosis serendah berapa pun yang diterima manusia akan menyebabkan efek terhadap sel dan jaringan yang berpotensi kanker. Secara teori radiasi dapat menyebabkan hal tersebut di atas, namun secara ilmiah belum terbukti.
- Target organ paparan gas radon adalah sel epitel paru, sehingga dampak kesehatan akibat paparan gas radon adalah kanker paru. Namun tubuh manusia memiliki kemampuan mentoleransi paparan radiasi dan radioaktivitas yang ada di alam.
- Risiko Carpal Tunnel Syndrome meningkat. Ini karena durasi penggunaan handphone yang terlalu lama. Kondisi ini menimbulkan nyeri, kesemutan, mati rasa dan rasa tidak nyaman pada tangan anak.
.
Solusi Paparan Radiasi Adalah
Pada dasarnya, mengurangi paparan terhadap gawai adalah faktor kunci mencegah dampak radiasi bagi kesehatan anak. Kementrian kesehatan merekomendasikan anak dibawah usia dua tahun tidak menggunakan ponsel. Anak di bawah dua tahun sebaiknya Mengurangi waktu penggunaan ponsel, meningkatkan jarak dengan sumber radiasi selain ponsel akan mengurangi paparan radiasi. Untuk mengimbangi kesehatannya, berikan sumplemen tambahan guna menjaga kesehatan tubuh anak.