• Alamat Jl. Lili kembang, Maguwo, DIY
Call Center: (0274) 280 3000

Khitan atau sunat pada pria merupakan tradisi sosial dan budaya yang berkembang di sebagian wilayah Timur Tengah, Afrika Utara dan Barat, Asia Tengah, Australia, Asia Tenggara, Asia Timur dan sebagian negara di Asia Selatan. Kebiasaan ini juga lazim di antara kelompok etnis tertentu di Afrika Tengah, Timur dan Selatan. Dari sisi medis, banyak penelitian telah mengungkap manfaat sunat bagi kesehatan reproduksi pria.

Penduduk di negara dengan mayoritas penduduk Muslim seperti Bangladesh, Malaysia, Pakistan dan Indonesia secara sadar memilih untuk disunat. Ini tercermin pada gambar di atas, wilayah Indonesia berada pada zona warna orange tua. Prevalensinya lebih dari 80%, artinya sebanyak 80% penduduk dari total populasi di Indonesia memilih untuk disunat. Tinjauan lebih luas, kira-kira satu dari tiga laki-laki di dunia telah disunat.

Tinjauan Umum Sunat/Khitan

Sunat adalah proses pembedahan minor untuk melepaskan kulup/kulit yang menyelubungi ujung penis seorang pria. Secara medis, prosedur ini dilakukan untuk meningkatkan kebersihan penis dan mengurangi risiko infeksi. Umumnya, sunat dilakukan saat anak laki-laki berumur 6-10 tahun. Namun dapat pula dilakukan pada bayi baru lahir (1-12 bulan). Tindakan medis ini memerlukan suntikan anastesi lokal untuk memblokir rasa sakit pada area organ vital. Sunat dalam bahasa medis sering disebut sirkumsisi atau circumcision.

Bagi umat muslim, sunat dilakukan untuk mengikuti syariat Islam dan sebagai penegasan relasi dengan Allah. Umat Kristen-pun menyatakan hal yang sama. Agama non-muslim lain termasuk Budha dan Hindu cenderung bersikap netral dengan tradisi ini. Selain dari sisi agama, sebagian orang menganggap sunat sebagai tradisi keluarga.

Manfaat Sunat/Khitan

Banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat sunat dari sisi medis. AAP (American Academy of Pediatrics) bahkan mengatakan manfaat sunat jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Untuk bayi, risiko menjadi lebih besar karena membutuhkan anastesi umum (bius lokal) selama operasi berlangsung. Berikut manfaat yang didapatkan dari sunat pada pria:

  • Mengurangi risiko infeksi penyakit menular seksual seperti HPV (Human Papiloma Virus), herpes/sifilis, kencing nanah, chlamydia dan penyakit kelamin lainnya.

Prosedur khitan mengeliminasi kulit luar penis yang menyimpan uap air dan kotoran sehingga menjadi tempat ideal bagi virus, bakteri, jamur dan patogen untuk berkembang. Parasit-parasit tersebut tidak akan berkembang biak dalam tubuh jika anda melakukan sunat dan menjaga kebersihan organ vital setiap hari. Selain itu bagi laki-laki yang sudah khitan, lapisan pelindung kepala penis dapat menjadi penghalang terjadinya infeksi.

  • Mengurangi risiko penularan HIV

Di sebagian besar wilayah Afrika, sunat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan virus HIV. Bagi pasangan heteroseksual, khitan dapat mencegah gesekan langsung antara kulit penis dan dinding vagina/anus sehingga mengurangi risiko luka lecet pada penis yang menjadi jalur masuk penularan HIV dan penyakit menular seksual lainnya.

  • Mencegah terjadinya peradangan pada penis

Kulit (kulup) penis yang tidak dibersihkan secara berkala dapat menjadi sarang bakteri dan jamur yang menyebabkan iritasi pada penis. Iritasi ini akan memicu peradangan. Ini dapat terjadi pada kepala penis (Balanitis), kulup penis (Posthitis) atau kombinasi keduanya (Balanoposthitis). Selain itu, penumpukan minyak, keringat dan kulit mati di bawah kulit dapat menyebabkan plak dan memicu lengkungan serta pembengkakan penis.

  • Mencegah terjadinya penyakit pada penis

Menurut penelitian, sunat dapat menurunkan risiko terkena kanker penis dan kanker prostat. Kanker penis menyerang penis sementara kanker prostat menyerang bagian prostat. Infeksi virus HPV yang kemungkinan bersarang di kulup/kepala penis menyebabkan seorang laki-laki kemungkinan terkena kanker penis dan prostat. Sebuah studi dari Fred Hutchinson Cancer Research Centre di Amerika menunjukkan bahwa pria yang disunat memiliki risiko mengidap kanker prostat lebih kecil 15% dibandingkan pria yang tidak disunat.

  • Mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang mengarah pada penyakit ginjal

Infeksi saluran kemih/kencing (ISK) disebabkan oleh kuman yang tumbuh dan berkembang di saluran kencing. Penyebabnya adalah bakteri jenis Escherichia coli, Klebisella pneumoniae dan Staphylococcus. Bakteri-bakteri ini berada di sisa air kencing, ada kemungkinan mengendap di kulup penis dan menjadi penyebab infeksi saluran kemih. Pada kasus yang parah, infeksi saluran kemih dapat menyebar ke salah satu atau kedua ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal.

Prosedur Sunat/Khitan

Sunat dilakukan untuk menghilangkan kulup. Ini merupakan prosedur yang relatif sederhana. Anastesi lokal disuntikkan ke pangkal penis dan kedua sisi kanan dan kiri penis. Kemudian kulup dipotong menggunakan alat (sesuai dengan metode sunat yang dipilih). Pendarahan dihentikan dengan menggunakan panas (kauterisasi) dan tepi kulit yang tersisa akan dijahit. Setelah itu, penis akan ditutup dengan salep antibiotik dan dibungkus dengan kain kasa.

Metode Sunat/Khitan

Metode Konvensional

Khitan/sunat dengan metode ini masih banyak dilakukan di Indonesia baik oleh dokter atau mantri. Anestesi lokal disuntikkan kemudian kulup dipotong langsung dengan gunting atau pisau bedah. Proses penyembuhan dengan metode ini cenderung lebih lama.

Metode Laser (Electrical Cauter)

Metode ini merupakan metode favorit karena minim jahitan, pendarahan, rasa sakit dan pemulihan cenderung lebih cepat. Pemanas elektrik digunakan untuk memotong kulup.

Metode Klem

Beberapa metode yang menggunakan klem yaitu mogen clamp dan gomco clamp. Teknik ini kebanyakan digunakan di Amerika dan daerah sekitarnya. Klem digunakan untuk menjepit lipatan kulit yang menutupi ujung penis. Kulit terluar dipotong menggunakan gunting kemudian lepaskan alat dan lanjutkan dengan proses penjahitan.

Metode Stapler/Ring

Teknik ini menggunakan alat seperti lonceng dimasukkan di bawah kulup untuk memisahkannya dari penis. Kulup kemudian dilepas menggunakan gunting atau pisau bedah. Alat yang digunakan menyesuaikan ukuran penis pasien dan hanya sekali pakai.

Pemulihan Pasca Sunat/Khitan

Sunat/khitan akan meninggalkan rasa nyeri pada penis. Perawatan dan pembersihan luka secara berkala akan mendukung pemulihan luka. Di bawah ini hal-hal yang perlu dilakukan pasca sunat:

  • Gunakan celana longgar untuk mencegah gesekan pada penis.
  • Perhatikan kebersihan alat kelamin dengan antiseptik dan air hangat serta rutin mengganti perban penutup luka. Jika ada indikasi khusus, segera konsultasi ke dokter.
  • Istirahat dan hindari aktivitas berat yang memicu gesekan dan gerakan terlalu banyak.

Kemungkinan Komplikasi Pasca Sunat/Khitan

Sunat/khitan pada dasarnya adalah pembedahan minor yang minim risiko. Namun tetap ada kemungkinan terjadi komplikasi serius selama tindakan berlangsung atau setelah tindakan. 1 dari 50 laki-laki yang disunat melaporkan keluhan pendarahan dan infeksi. Komplikasi lain yang marak terjadi (penelitian oleh WHO tahun 2006) antara lain:

  • Pendarahan

Pendarahan ringan mungkin terjadi di sekitar luka jahitan. Kondisi ini terjadi kira-kira 2 hari pasca sunat. Jika pendarahan terjadi lebih dari 2 hari dan jumlahnya cenderung tidak normal maka segera konsultasikan ke dokter.

  • Infeksi luka

Gejala infeksi yang mungkin terjadi yaitu: bernanah, ditemukan pembengkakan, bercak kemerahan dan rasa nyeri. Konsumsi antibiotik bisa menjadi solusi.

  • Pembengkakan abnormal

Pembengkakan bisa terjadi karena infeksi, gigitan serangga, dermatitis kontak (peradangan berupa ruam kemerahan pada kulit dan menimbulkan rasa gatal) atau scar hipertrofik (pembentukan jaringan parut yang berlebihan dan bisa berkembang menjadi keloid).

  • Pengangkatan kulit kulup yang tidak normal

Kulup mungkin dipotong terlalu pendek atau terlalu panjang. Selain itu, kulup yang tersisa bisa saja menempel kembali ke ujung penis. Jika terjadi hal demikian, dibutuhkan pembedahan minor lanjutan.

  • Penyempitan lubang urin

Ini dapat terjadi akibat peradangan pada jaringan parut di sekitar uretra. Kondisi ini dapat disembuhkan dengan pembedahan kecil untuk memperbesar lubang urin.