• Alamat Jl. Lili kembang, Maguwo, DIY
Call Center: (0274) 280 3000

Topik keguguran merupakan topik yang tabu dan sensitif untuk dibahas. Semua wanita yang pernah mengalaminya pasti merasa terpukul dan sedih karena kehilangan bayi mereka. Namun para calon ibu mesti tahu seputar keguguran dengan harapan memiliki cukup informasi untuk mencegah keguguran terulang kembali.

Pengertian Keguguran Secara Harafiah

Keguguran adalah berakhirnya kehamilan pada usia kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Ini terjadi karena banyak faktor baik dari sisi orang tua maupun kondisi abnormalitas pada janin (gangguan kromosom dan kualitas janin). Keguguran biasanya ditandai dengan keluarnya darah dari vagina dalam jumlah banyak maupun sedikit dengan atau tanpa keluhan rasa nyeri pada perut. Namun bercak darah tidak selalu diartikan keguguran, anda harus memeriksakan diri ke dokter. Ada pula kejadian keguguran tanpa gejala sama sekali.

Satu dari 5 kehamilan berakhir dengan keguguran. Sebagian besar keguguran terjadi dalam 12 atau 13 minggu pertama kehamilan. Secara medis, keguguran tidak dapat dicegah namun risikonya dapat diminimalisir dengan berbagai cara.

Ada Berapa Macam Keguguran?

Dokter membagi kehamilan ke dalam 3 fase yaitu trimester pertama, kedua hingga ketiga. Ada berbagai macam keguguran antara lain:

  • Keguguran dini

Kejadian keguguran yang terlalu dini kerap tidak disadari oleh ibu hamil. Keguguran dini adalah berakhirnya kehamilan sebelum 12 minggu usia kehamilan (trimester 1). Keguguran dini disebabkan oleh berbagai kondisi yaitu kehamilan kosong (blighted ovum/anembryonic loss), kehamilan mudigah (embryonic loss) dan kehamilan ektopik atau disebut hamil di luar kandungan.

Pada kasus kehamilan kosong, kantung janin berkembang namun tidak ditemukan janin di dalamnya. Gejala-gejala kehamilan masih dirasakan, kadar hormon HCG tinggi namun kehamilan yang terjadi merupakan kehamilan tanpa embrio. Gangguan kromosom menjadi salah satu penyebab kehamilan kosong. Sedangkan kehamilan mudigah adalah kematian janin di dalam kandungan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Sedangkan kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, lebih dari 90% terjadi di tuba falopi. Kehamilan ektopik menyebabkan tuba falopi mengalami ruptur dan risiko pendarahan hebat mungkin terjadi.

  • Keguguran lanjut (fetal loss)

Adalah kematian janin yang terjadi di usia kehamilan antara 14 sampai 24 minggu kehamilan (trimester 2). Keguguran dapat terjadi secara natural biasanya diikuti dengan rasa nyeri dan kontraksi kuat di perut anda. Anda mungkin akan melahirkan bayi anda dengan bantuan induksi atau secara spontan keluar serupa dengan ibu hamil yang hendak melahirkan. Penyebab fetal loss mayoritas karena masalah kromosom (kemungkinan down syndrome, sindrom edward dan sindrom Turner). Namun kemungkinan-kemungkinan lain bisa saja terjadi yaitu kelainan bentuk rahim (rahim berbentuk hati, rahim ganda dll), infeksi yang menyerang bayi atau saluran ketuban, infeksi pada ibu dan penyakit pembekuan darah.

  • Kehamilan anggur (mola hidatidosa)

Mol artinya massa sel dan hydatid artinya kantung berisi cairan atau kista. Pada kehamilan ini, sel-sel yang seharusnya menjadi plasenta tumbuh terlalu cepat dan mengambil ruang di mana embrio akan berkembang. Akibatnya ditemukan jaringan plasenta berbentuk seperti anggur namun tidak terjadi pembentukan janin.

Penyebab Keguguran

Siapapun yang pernah mengalami keguguran berpotensi mengalami keguguran berulang. Oleh sebab itu, ibu hamil wajib mengetahui penyebab keguguran dan risiko yang mungkin dapat meningkatkan kemungkinan keguguran.

  • Faktor usia ayah dan ibu (lebih dari 35 tahun).
  • Kondisi kesehatan ibu contoh diabetes melitus, pre-eklamsia dan lan-lain.
  • Faktor janin, komposisi genetik janin yang kurang berkualitas. Kualitas sel telur dan sel sperma tidak berkualitas.
  • Faktor maternal adalah gangguan lingkungan rahim dan sekitarnya tempat dimana janin tumbuh dan berkembang.
  • Infeksi virus/bakteri/patogen seperti toksoplasma, CMV dan lain-lain yang menyerang tali pusat atau air ketuban bayi.
  • Gangguan anatomi, contoh: gangguan bentuk rahim
  • Gangguan hormonal, contoh: penderita PCOS berisiko mengalami keguguran berulang dan hamil anggur karena kelainan hormon.
  • Gangguan imunologi, seperti sindrom antifosfolipid (APS) dan penyakit lupus.
  • Gangguan pembekuan darah/hiperkoagulasi/trombofilia.
  • Faktor lingkungan (tingkat stress tinggi, paparan radiasi, lingkungan tercemar dan lain-lain).
  • Gangguan lain seperti gangguan aliran darah pada ibu ke bayi.
  • Gaya hidup tidak sehat: merokok, minum-minuman keras, konsumsi obat-obatan terlarang.

Penanganan Pasien Keguguran

Guna memastikan kondisi keguguran, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan. Prosedur pemeriksaan meliputi:

  • Pemeriksaan kondisi leher rahim (serviks)

Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat kondisi leher rahim. Jika leher rahim dalam kondisi terbuka/melebar maka telah atau akan terjadi keguguran (kontraksi rahim mungkin terjadi secara spontan).

  • USG (ultrasonografi)

Tindakan selanjutnya dilakukan untuk mengetahui denyut jantung janin. Ada kemungkinan dokter akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal.

  • Pemeriksaan darah

Kadar hormon HCG dapat diamati melalui pemeriksaan darah. Apabila kadar hormon rendah maka kehamilan rentan keguguran atau jika nol sama sekali keguguran telah terjadi.

  • Histeroskopi

Pemeriksaan lanjutan ini dapat mendeteksi penyebab seorang wanita mengalami keguguran berulang lebih dari 2 kali berturut turut. Dokter akan mengamati kondisi uterus anda dengan perangkat tipis seperti teleskop melalui vagina.

Apabila hasil pemeriksaan dokter menunjukkan anda mengalami keguguran lengkap maka dokter hanya akan memberikan vitamin dan memantau kondisi anda. Keguguran lengkap berarti jaringan janin sudah keluar seluruhnya melalui pendarahan vagina. Anda dapat menunggu hingga kira-kira 3 minggu hingga pendarahan selesai.

Namun jika melalui pemeriksaan tersebut, masih ditemukan sebagian jaringan janin dalam rahim maka dokter akan menganjurkan melakukan tindakan dilatasi/kuretase. Ini merupakan prosedur pembedahan untuk mengangkat sisa jaringan janin dalam rahim. Sisa jaringan dapat diteliti di laboratorium untuk evaluasi lebih lanjut. Selain opsi tersebut, anda dapat memilih prosedur tanpa operasi yaitu konsumsi obat-obatan pemicu kontraksi. Akan tetapi konsumsi obat tidak menjamin rahim anda bersih. Alhasil setelah konsumsi obat, mungkin tindakan kuret tetap dianjurkan untuk dilakukan.

Solusi Agar Tidak Alami Keguguran

Ibu hamil cukupi asam folat harian 600 mcg untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jaga berat badan ideal agar tidak berisiko mengalami diabetes gestasional. Terapkan pola makan dengan gizi seimbang dan gaya hidup sehat. Selain itu, rutin periksa kehamilan dapat memantau kondisi anda dan bayi. Identifikasi lebih dini komplikasi pada kehamilan dapat membantu dokter untuk segera melakukan tindakan pengobatan apabila diperlukan.

Pemeriksaan kehamilan rutin dapat anda lakukan di Rumah Sakit Bunga Bangsa Medika (RS BBM). Tenaga medis yang berpengalaman akan membantu anda dalam mewujudkan kehamilan yang sehat dan selamat.