Semua pasangan yang telah menikah umumnya mendambakan hadirnya seorang anak di tengah keluarga mereka. Keputusan memiliki anak murni keputusan suami dan istri tanpa campur tangan orang lain. Namun ada pula yang memutuskan childless (tidak memiliki anak).
Tidak ada yang benar atau salah sebab memiliki anak atau child less itu adalah pilihan hidup masing-masing. Namun kerap kali pasangan yang sudah menikah mengalami masalah infertilitas sehingga kesulitan untuk hamil. Mempertahankan kehamilan dan memiliki anak.
Infertilitas merupakan isu seputar kesehatan yang terjadi di seluruh belahan dunia. Masalah ini terjadi pada sistem reproduksi pria, wanita atau keduanya yang menyebabkan kegagalan mencapai kehamilan setelah 12 bulan lebih melakukan hubungan seksual teratur.
Salah satu prosedur medis yang ditawarkan dokter sebagai solusi infertilitas adalah inseminasi. Apa itu inseminasi? Samakah dengan program bayi tabung? Berapa kisaran biaya yang dibutuhkan? Mari disimak uraian di bawah ini.
Ulasan Seputar Inseminasi Intrauterin
Inseminasi intrauterin adalah perawatan untuk mengatasi kesuburan dengan cara menyuntikkan sperma langsung ke dalam rahim melalui serviks (leher rahim) menggunakan kateter berukuran kecil. Prosedur medis ini ditawarkan kepada pasangan dengan kondisi berikut:
- Pasangan yang tidak dapat melakukan hubungan seks karena keterbatasan fisik atau masalah psikoseksual.
- Pasangan dengan kondisi kesehatan yang membutuhkan bantuan khusus untuk hamil misalnya: pria/wanita mengidap HIV sehingga tidak aman untuk melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.
- Berada dalam hubungan sesama jenis namun ingin memiliki anak dengan menggunakan sperma donor. Di luar negeri prosedur medis ini marak dilakukan.
- Pasangan yang mengalami unexplained infertility (pemeriksaan kesehatan reproduksi pria atau wanita kondisinya baik dan tanpa masalah namun tak kunjung hamil).
- Kondisi serviks yang kurang baik termasuk masalah lendir serviks.
- Masalah pada serviks misal jaringan parut karena prosedur medis yang dilakukan di masa lalu (contoh: operasi). Jaringan tersebut menghampat sperma untuk mencapai rahim.
- Disfungsi ejakulasi pada pria.
Tindakan inseminasi bertujuan untuk meningkatkan jumlah sperma yang mencapai saluran tuba selanjutnya meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan. Teknik ini memberikan keuntungan pada sperma yang mengalami masalah motilitas (pergerakan).
Asthenozoospermia dan oligoasthenoteratozoospermia (OAT) merupakan dua jenis gangguan sperma yang dapat diatasi dengan inseminasi intrauterin. Prosedur medis inseminasi umumnya menghabiskan biaya yang lebih sedikit dibandingkan IVF (in-vitro fertilization/bayi tabung).
Tahap-tahap Inseminasi Intrauterin
Sebelum proses inseminasi dimulai, dilakukan pemeriksaan pada wanita dan pria untuk mengetahui kesehatan organ reproduksi. Syarat utama inseminasi bagi wanita yaitu minimal satu saluran tuba (saluran yang menghubungkan ovarium ke rahim) harus terbuka dan dalam kondisi sehat.
Berikut pemeriksaan awal yang wajib dilakukan:
- Wanita akan menjalani pemeriksaan HSG (histerrosalpingografi) untuk memeriksa kondisi saluran tuba. Dokter akan memasukkan cairan berwarna kontras ke rahim melalui kateter kecil. Visualisasi rahim dan saluran tuba akan tergambar melalui layar USG. Lama waktu pemeriksaan ini sekitar 15-30 menit.
- Pemeriksaan tambahan bagi wanita mungkin dilakukan. Pemeriksaan panggul untuk evaluasi organ reproduksi. Pemeriksaan fisik, internal (menggunakan spekulum) atau tes pap-smear mungkin dilakukan jika perlu.
- Bagi pria, pemeriksaan sperma dilakukan untuk analisis jumlah, pergerakan dan morfologi sperma. Apakah kondisi sperma memungkinkan untuk dilakukan perawatan inseminasi intrauterin.
Setelah pemeriksaan wanita dan pria selesai dilakukan, analisis kondisi kesehatan akan dilakukan oleh dokter. Inseminasi dilakukan tepat/mendekati masa subur wanita agar terjadi pembuahan. Dokter mungkin akan memberikan sejumlah obat-obatan untuk memicu pelepasan dan pematangan sel telur.
Obat tersebut dikonsumsi selama beberapa waktu sampai saat yang tepat untuk menyuntikkan sperma ke rahim. Pemeriksaan USG dan laboratorium kerap dilakukan guna pemantauan jumlah dan kualitas sel telur.
Prosedur selanjutnya adalah pemisahan sperma dan air mani dengan tindakan laboratorium. Hanya sperma hidup dan berkualitas (bentuk dan pergerakan baik) yang akan dimasukkan ke rahim wanita. Jika kondisi saluran tuba dan sperma sudah siap, mulailah dilakukan tindakan inseminasi dengan memasukkan sperma melalui kateter kecil.
Mungkin akan muncul rasa tidak nyaman namun kondisi tersebut bersifat temporer dan akan hilang dalam beberapa menit. Setelah selesai inseminasi, wanita disarankan berbaring beberapa saat dan jika sudah selesai langsung diperkenankan pulang.
Semua pasangan yang telah menikah umumnya mendambakan hadirnya seorang anak di tengah keluarga mereka. Keputusan memiliki anak murni keputusan suami dan istri tanpa campur tangan orang lain. Namun ada pula yang memutuskan childless (tidak memiliki anak).
Tidak ada yang benar atau salah sebab memiliki anak atau child less itu adalah pilihan hidup masing-masing. Namun kerap kali pasangan yang sudah menikah mengalami masalah infertilitas sehingga kesulitan untuk hamil. Mempertahankan kehamilan dan memiliki anak.
Bagaimana Inseminasi Intrauterin Memperbesar Peluang Untuk Hamil
Meningkatnya peluang hamil dengan inseminasi ialah sebesar 10-15%, maka tidak semua pasangan dijamin langsung hamil dengan prosedur medis yang satu ini. dengan inseminasi, peluang seorang wanita untuk hamil kembar semakin besar.
Risiko Inseminasi Intrauterin
Risiko yang mungkin muncul karena tindakan medis ini tergolong ringan, hanya berupa kram perut hampir serupa dengan nyeri perut saat menstruasi. Selebihnya aman dan sampai saat ini belum ada kejadian berat sebagai efek tindakan inseminasi.
Biaya Inseminasi Intrauterin
Di daerah Jabodetabek, biaya inseminasi intrauterina berkisar antara 5 juta hingga 8 juta rupiah. Ini sudah termasuk biaya obat, tindakan inseminasi, tindakan pencucian sperma dan pemeriksaan lainnya. Tentu biayanya jauh lebih ekonomis dibandingkan program bayi tabung.