Semua penyakit dapat dicegah melalui lingkungan hidup yang lebih sehat (pesan dan kesimpulan besar dari WHO perihal kesehatan lingkungan yang kerap menimbulkan penyakit).
Studi yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2012 menyatakan dari 12,6 juta jiwa angka kematian global, 23%nya disebabkan oleh lingkungan. Ini termasuk polusi udara karena rokok, air atau tanah yang tercemar bahan kimia dan material biologis.
Kontributor utama buruknya kualitas udara di Indonesia adalah industri-industri pertambangan, minyak dan gas, manufaktur mobil, emisi kendaraan dan kebakaran hutan.
.
Kontribusi Kualitas Udara Terhadap Infeksi Saluran Pernapasan
Kualitas udara di Indonesia menurut skala yang ditetapkan WHO tergolong dalam kategori yang kurang aman. Polusi udara yang terjadi di lingkungan menjadi salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia. lnfeksi saluran pernafasan akut umumnya bervariasi antara batuk, radang tenggorokan, bronkitis hingga pneumonia. Difteri, campak dan pertusis (batuk rejan) juga termasuk dalam infeksi saluran pernafasan.
.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Sesuai dengan namanya, infeksi saluran pernafasan akut adalah infeksi yang menyerang organ pernafasan sehingga mengganggu sistem pernafasan dalam tubuh.
Kerusakan paru-paru disebabkan oleh banyak hal antara lain karena infeksi, trauma, lingkungan atau komplikasi yang terjadi akibat prosedur medis lain.
Infeksi ini umumnya diawali dengan batuk dan demam yang mengarah pada pneumonia (peradangan dan penyumbatan pada paru-paru). Tanpa perawatan, mayoritas kasus pneumonia berujung pada kematian.
ISPA biasanya ditandai dengan akumulasi cairan di paru-paru dan kadar oksigen yang rendah dalam darah (hypoxemia). ISPA dikategorikan dalam dua kelompok yaitu lower respiratory tract infection (infeksi saluran pernapasan bawah) dan upper respiratory tract infection (saluran pernapasan atas).
ISPA juga berpengaruh pada sistem imun. Kerusakan pada paru-paru menyebabkan tubuh melepaskan cytokines (salah satu tipe protein karena terjadinya inflamasi dalam tubuh) kemudian membawa neutrophils (salah satu tipe darah putih) ke paru-paru.
Protein tersebut masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan yang kemudian berujung pada kerusakan organ lebih parah terkadang terjadi secara simultan.
.
Penyebab dan Faktor Risiko ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut terutama pada anak umumnya disebabkan oleh bakteri yaitu Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Namun faktor-faktor di bawah ini mampu meningkatkan risiko ISPA pada anak antara lain:
- Berat badan lahir rendah
- Anak mengalami malnutrisi sehingga tubuh tak menerima nutrisi – nutrisi penting dalam pertumbuhan.
- Anak tidak mendapatkan asupan terbaik di masa pertumbuhan yaitu ASI (Air Susu Ibu).
- Defisiensi vitamin terlebih vitamin A.
- Polusi udara di lingkungan sekitar (misal: paparan asap rokok dan bahan kimia lain)
- Absennya imunisasi wajib bagi anak terutama imunisasi measles, pertussis dan difteri.
ISPA dapat menyerang aluran pernapasan atas dan bawah. Beberapa penyakit yang termasuk ISPA adalah radang tenggorokan akut/tonsilitis, sinusitis, common cold, laringitis akut, pneumonia dan bronkitis. Penularan virus penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak percikan air liur orang yang terinfeksi ke orang lain. Air liur yang terinfeksi ini masuk ke mulut atau atau hidung orang lain.
.
Penyakit yang termasuk Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Infeksi Saluran Pernapasan Akut Atas
- Radang tenggorokan akut/tonsilitis adalah peradangan yang terjadi pada tenggorokan (faring) namun dalam skala yang parah biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Tanda-tanda atau gejala radang tenggorokan akut secara umum meliputi: nyeri saat menelan, suara serak/hilang, tenggorokan terasa kering dan bengkaknya kelenjar getah bening di leher. Beberapa kasus disertai pula dengan batuk dan demam.
- Sinusitis adalah infeksi pada lapisan sinus di dekat hidung. Infeksi ini sering terjadi karena virus atau alergi pada komponen tertentu di lingkungan sekitar. Lapisan sinus adalah sebuah rongga atau kantung berisi udara yang berada di dekat saluran hidung. Lapian ini memproduksi lendir yang melindungi hidung dari partikel dan bakteri yang terhidup dari udara. Ketika sirkulasi dalam lapisan ini terhambat, bakteri akan tumbuh dan menyebabkan sinusitis. Gejala sinusitis yang umum pada anak: hidung tampak berair selama 7-10 hari, batuk di malam hari, pembengkakan di sekitar mata terkadang disertai sakit kepala dan demam.
- Common cold, atau sering disebut selesma adalah peradangan pada selaput yang melapisi hidung dan tenggorokan umumnya karena infeksi rhinovirus. Gejala yang tampak mirip dengan flu dan batuk yang terjadi pada orang dewasa.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bawah
- Pneumonia adalah bentuk infeksi saluran prnapasan akut yang menyerang paru-paru. Penyakit ini menjadi penyebab kematian akibat infeksi terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Sebesar 14% kematian anak di bawah 5 tahun disebabkan oleh pneumonia. Pada anak penderita pneumonia, kantung-kantung kecil pada paru-paru yang semestinya terisi udara malah dipenuhi dengan nanah dan cairan. Akibatnya timbul rasa nyeri dan sesak napas karena terbatasnya asupan oksigen yang masuk. Pneumonia disebabkan oleh infeksi akibat virus, bakteri dan jamur mayoritas kasus disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.
- Bronkitis adalah penyakit peradangan pada saluran bronkus yang berfungsi sebagai jalan masuknya udara dari tenggorokan ke paru-paru. Peradangan yang terjadi pada bronkus dapat berupa penyempitan atau munculnya sumbatan pada saluran bronkus (misal lendir). Munculnya lendir ini merupakan respon tubuh karena adanya bakteri atau virus yang masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan. Gejala yang mungkin muncul: batuk yang tak kunjung sembuh dan sesak napas pada anak.
- Laringitis adalah peradangan pada laring tempat pita suara berada. Pada anak-anak gejala penyakit yang paling sering muncul adalah sesak napas. Penyakit ini terjadi infeksi jamur dan bakteri.
.
Pencegahan Penularan ISPA pada Anak
Kasus kematian pada anak karena ISPA dapat dicegah dengan empat langkah utama berikut:
- Deteksi dini infeksi saluran pernapasan akut – Kasus pneumonia dan infeksi saluran pernapasan pada anak mayoritas menimbulkan gejala seperti batuk, sesak napas, demam dan napas terasa cepat. Gejala-gejala ini tentu tampak pada anak dibuktikan pula dengan pemeriksaan foto dada, rekam EKG dan lain-lain. Semakin ceat dideteksi maka penanganan dapat semakin cepat dilakukan. Anak penderita pneumonia umumnya akan mendapatkan antibiotik untuk memusnahkan virus dan bakteri dalam tubuh.
- Jaga kebersihan lingkungan sekitar atau lakukan pembersihan menyeluruh agar virus dan bakteri tak berdiam di rumah anda. Berikan ventilasi cukup di rumah agar sirkulasi udara tetap terjaga sehingga lingkungan rumah tidak lembab dan menjadi sarang bakteri/virus.
- Berikan imunisasi waji bagi anak terutama measles, pertussis dan difteri. Ini merupakan cara paling efektif untuk menurunkan angka kematian anak akibat ISPA.
- Nutrisi yang cukup adalah kunci untuk peningkatan imunitas sebagai pertahanan alami anak.
.
.