Imunisasi merupakan cara paling sederhana, aman dan efektif untuk melindungi anak dari beragam penyakit sebelum mereka terpapar. Imunisasi melatih sistem kekebalan untuk membentuk antibodi serupa ketika terpapar penyakit sungguhan. Namun perbedaannya cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh berisi virus atau bakteri yang sudah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit atau komplikasi.
Fakta Imunisasi di Indonesia
Data di atas merupakan cakupan 5 imunisasi dasar (BCG, DPT-HB-Hib, polio, campak dan hepatitis B) yang didapatkan anak umur 1-2 tahun di Indonesia pada rentang tahun 2013 hingga 2018. Sumber disadur dari publikasi Kemetrian Kesehatan RI. Sumbu vertikal adalah prosentase anak sudah di imunisasi dan sumbu horizontal menunjukkan jenis imunisasi. Jika dilihat sekilas, prosentasenya tampak tinggi sebab melebihi angka 60% di semua jenis imunisasi. Namun, di tahun 2018 hampir semua prosentasenya mengalami penurunan kecuali pada jenis imunisasi hepatitis B. Ini menunjukkan bahwa masih ada anak yang tidak pernah diimunisasi atau diiumunisasi tetapi tidak lengkap. Coba bandingkan dengan data negara-negara lain di dunia.
Sumber: data OECD
Tingkat imunisasi anak di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain yaitu mencapai 79%. Kontras dengan negara-negara maju contoh Jerman dan Jepang yang hampir 100%. Program imuniasai anak memang telah terbukti membawa Indonesia bebas penyakit cacar sejak tahun 1974, namun selanjutnya perlu diperluas cakupannya terhadap berbagai penyakit lain dan peningkatan edukasi kepada masyarakat sehingga semua anak mendapatkan dosis imunisasi lengkap.
Apa Itu Imunisasi?
Sebenarnya sama gak sih imunisasi dan vaksin? Pada dasarnya kedua prosedur medis ini memiliki manfaat yang sama yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit. Imunisasi adalah proses dalam tubuh dimana seseorang telah mempunyai kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Sedangkan vaksinasi adalah proses pemberian vaksin dengan cara disuntikkan atau diteteskan ke mulut untuk merangsang pembentukan antibodi. Secara sederhana, dapat disimpulkan vaksinasi adalah tindakan dan imunisasi adalah hasil dari vaksinasi yaitu terbentuknya kekebalan tubuh seseorang.
Manfaat dan Pentingnya Imunisasi
Saat ini ada banyak vaksin yang tersedia untuk melindungi setidaknya 20 penyakit yang rawan menyerang bayi dan anak- anak seperti: campak, influenza, tetanus, difteri, polio dan lain-lain. Proses vaksinasi tidak hanya melindungi bayi/anak namun juga orang-orang di sekitarnya sebab tidak semua orang memenuhi syarat untuk divaksinasi (orang dewasa sakit parah, bayi dengan alergi tertentu dll). WHO mengungkapkan prosedur vaksinasi menyelamatkan 2-3 juta jiwa dari kematian tiap tahun.
Sistem kekebalan tubuh manusia dirancang untuk mengingat. Saat bayi/anak telah menerima vaksin, sistem kekebalan tubuh merespon dan menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein alami yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. Ia akan mengingat penyakit dan cara melawannya. Jika suatu saat terpapar kuman/virus tersebut di masa depan, sistem kekebalan tubuh akan dengan cepat menghancurkannya. Setelah memperoleh vaksin dengan dosis yang dianjurkan, bayi/anak akan tetap terlindungi selama bertahun-tahun bahkan seumur hidup.
Jenis Imunisasi
Pemberian imunisasi termasuk dalam prgram pemerintah dalam rangka melindungi masyarakat dan meningkatkan kualitas kesehatan secara umum. Terdapat beberapa jenis imunisasi yaitu:
- Imunisasi wajib
Jenis imunisasi ini terbagi dalam dua kategori yaitu dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar bagi bayi/anak di Indonesia meliputi BCG, DPT-HB-Hib, hepatitis B, polio oral, IPV dan campak. Sedangkan imunisasi lanjutan antara lain toksoid difteri (Dt), toksoid (Td), tetanus (TT).
- Imunisasi khusus
Imunisasi khusus diberikan kepada seseorang dalam situasi dan kepentingan tertentu misalnya: vaksinasi bagi para calon jemaah haji/umrah.
- Imunisasi tambahan
Proses vaksinasi dilakukan kepada kelompok umur tertentu yang berisiko tinggi tertular penyakit. Contoh: anak-anak di Afrika wajib menerima vaksin malaria karena penularan penyakit malaria cukup tinggi di daerah tersebut.
Baca Juga: https://rsbungabangsamedika.com/9-mitos-ibu-hamil-yang-penting-diketahui-seputar-masa-kehamilan/
Jenis Imunisasi yang Wajib Diberikan Pada Bayi
Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi/anak diberikan 6 jenis suntikan berbeda dari mulai vaksin BCG, hepatitis B hingga campak. Berikut jadwal vaksinasi dasar lengkap yang perlu diberikan berdasarkan rekomendasi WHO dan IDAI tahun 2020. Tabel rekomendasi dari WHO klik disini.
Imunisasi dasar meliputi BCG, DPT, Hib, Hepatitis B, polio dan campak. Sementara imunisasi lainnya termasuk lanjutan yaitu untuk mempertahankan tingkat kekebalan atau memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi lanjutan diberikan di usia batita, sekolah dasar dan saat dewasa. Imunisasi rutin dasar dilakukan untuk mencegah penyakit menular. Berikut ulasan singkat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (dasar maupun lanjutan):
- Difteri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae ydang ditularkan melalui kontak fisik dan pernapasan. Bakteri ini menyebabkan gangguan pernapasan yang berakibat kematian.
- Pertusis
Penyakit ini menyerang saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis (batuk rejan). Percikan ludah dari batuk dan bersin dapat menjadi media penularan penyakit pertusis.
- Tetanus
Gejala awal penyakit ini adalah kaku otot pada rahang disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani menghasilkan neurotoksin yang menimbulkan komplikasi berupa patah tulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian. Penularan penyakit ini biasanya melalui kotoran yang masuk ke dalam luka terbuka pada kulit.
- Tuberculosis (TBC)
Seperti yang kita ketahui, penyakit yang sering disebut batuk darah ini menyerang saluran pernapasan dan menimbulkan batuk yang tak kunjung sembuh. Komplikasi lanjutan berupa kelemahan organ-organ yang berujung kematian.
- Campak
Penyakit campak yang sering menyerang bayi disebabkan oleh virus myxovirus vindae measles yang menular melalui udara (percikan ludah), bersin dan batuk penderita. Komplikasi akibat penyakit ini adalah peradangan pada telinga, infeksi saluran napas dan diare hebat.
- Poliomielitis
Penyakit ini menyerang susunan saraf pusat sehingga menyebabkan anak menderita lumpuh layu akut. Polio bisa menyebabkan kematian jika virus telah menyerang otot pernapasan.
- Hepatitis B
Penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus yang merusak hati sehingga menyebabkan penyakit kuning (jaundice). Hepatitis B bisa menjadi kronis dan menimbulkan pengerasan hati, kanker hati dan tentu berujung pada kematian.
- Hemofilus Influenza Tipe B (Hib)
Penyakit ini timbul karena bakteri yang menginfeksi beberapa organ dan menyebabkan meningitis, epiglotitis, pneumonia, artritis dan selulitis. Penularan melalui nasofaring.
- Human Papiloma Virus (HPV)
Terdapat ratusan varian virus HPV yang umumnya menyebabkan penyakit kelamin (kutil kelamin) dan kanker rahim. Penularan melalui hubungan kulit ke kulit dan hubungan seksual. Risiko meningkat jika hubungan seksual dilakukan dengan lebih dari satu pasangan.
- Hepatitis A
Penyakit hepatitis jenis ini disebarkan melalui kotoran penderita biasanya melalui makanan.
Dampak Imunisasi
Imunisasi yang diberikan kepada bayi/anak umumnya akan memberikan efek samping berupa rasa nyeri atau bengkak di bekas suntikan, demam selama 1-3 hari, pusing dan nyeri otot. Bayi/anak akan merasa tidak nyaman. Namun kini para orang tua tak perlu khawatir, telah tersedia vaksin yang minim efek samping (vaksin tidak menyebabkan demam dan dampak lain). Anda dapat memperoleh vaksin tersebut di Rumah Sakit Bunga Bangsa Medika. Pelayanan unggulan diberikan khusus untuk anda dan buah hati untuk meningkatkan kualitas kesehatan di masa depan. Dokter-dokter spesialis anak di rumah sakit Bunga Bangsa Medika akan membantu para orang tua untuk melengkapi kebutuhan imunisasi buah hati anda.