• Alamat: Jl. Lili kembang, Maguwo, DIY
Call Center: (0274) 280 3000

Gejala, Penyebab dan Perawatan Kehamilan EKTOPIK

A. Apa itu Kehamilan Ektopik

Ini merupakan salah satu gangguan pada kehamilan yaitu implantasi embrio terjadi di tempat yang tidak seharusnya, paling sering di salah satu saluran tuba atau di rongga perut. Sebanyak 95% kehamilan ektopik terjadi di saluran tuba.

Lokasi lain yang mungkin terjadi kehamilan adalah ovarium, serviks atau leher rahim, abdominal atau rongga perut dan di bekas lokasi operasi sesar. Secara umum, kehamilan terjadi di rongga rahim atau endometrium.

Dari 1000 kehamilan tercatat di Amerika, 19 kasus mengalami kehamilan ektopik. Kasus kehamilan ektopik merupakan penyumbang utama kematian ibu pada trimester pertama dan menjadi kontributor besar dalam kematian ibu.

Pertumbuhan janin di tempat yang tidak seharusnya menyebabkan janin tidak bisa melebar mengikuti perkembangan ukuran sesuai normal sehingga saluran telur akan robek/ruptur dan menimbulkan pendarahan di rongga perut.

Keluhan yang mungkin muncul adalah nyeri hebat di perut dan pendarahan dari vagina. Operasi darurat mungkin diperlukan.

Normalnya, setiap bulan (tiap satu siklus menstruasi) seorang wanita melepaskan satu sel telur matang untuk dibuahi oleh sperma. Sel telur ini bergerak turun menuju tuba falopi kemudian rahim. Saat sel telur bertemu dengan sel sperma maka terjadilah kehamilan.

Sel telur yang telah dibuahi digerakkan menuju rongga rahim oleh sel-sel berbentuk rambut. Apabila mengalami kerusakan maka fungsi ini akan terganggu.

Pada kehamilan normal, sel telur bergerak menuju rongga rahim dan menempel. Pada kehamilan ektopik, terdapat kerusakan sel telur sehingga menyebabkan sel telur berimplantasi di luar rahim.

.

B. Penyebab dan Faktor Kehamilan Ektopik

Salah satu penyebab kegawatdaruratan dalam kehamilan karena berisiko menimbulkan pendarahan adalah kehamilan ektopik. Penyebab pastinya kerusakan saluran telur namun seringkali pada beberapa kasus tidak ada alasan yang ditemukan, saluran telur sehat dibuktikan melalui pemeriksaan USG transvaginal.

Kerusakan pada saluran telur dapat berupa penyumbatan atau penyempitan. Beberapa wanita memiliki peningkatan risiko kehamian ektopik jika riwayat kesehatan sebagai berikut:

1. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
2. Riwayat pembedahan saluran telur/rongga panggul/perut
3. Riwayat infeksi panggul (misal radang panggul) dan kerusakan saluran tuba
4. Riwayat infertilitas
5. Riwayat endometrium
6. Wanita berusia lebih dari 35 tahun
7. Wanita merokok
8. Riwayat menggunakan alat kontrasepsi intrauterine

Wanita dengan riwayat-riwayat tersebut berisiko tinggi mengalami kehamilan ektopik.

.

C. Penanganan Kehamilan Ektopik

Dokter kandungan mendiagnosis kehamilan ektopik melalui berbagai rangkaian pemeriksaan yaitu cek darah laboratorium (melihat kadar HCG, memastikan terjadinya kehamilan) dan USG transvaginal guna melihat lebih jelas gambaran rahim dan organ di sekitarnya.

Bila didiagnosis kehamilan ektopik, dokter umumnya menyarankan prosedur operasi untuk menghentikan pendarahan yang akan/sudah terjadi. Tindakan ini bertujuan untuk mengangkat saluran telur yang telah rusak.

Pada kehamilan ektopik yang belum menyebabkan pendarahan/kondisi kegawatdaruratan lain dapat dilakukan penanganan tanpa prosedur bedah. Pemberian obat bernama Methotrexate dapat menjadi solusi namun obat ini diberikan jika pasien memenuhi syarat.

Pada beberapa kasus tertentu, saluran telur dapat dipertahankan apabila kehamilan masih dini dan saluran tersebut belum ruptur/masih sehat (berdasarkan penilaian dan analisis dokter kandungan). Operasi yang dilakukan pada pasien kehamilan ektopik dapat berupa:

– Pembedahan terbuka, seperti operasi pada umumnya
– Laparaskopi dengan bantuan kamera kecil dan minim sayatan.

Pemeriksaan rutin dapat menjadi deteksi dini pada kehamilan. Semakin cepat diketahui maka penanganan-pun juga dapat segera dilakukan. Menghindari terjadinya kerusakan pada saluran telur agar peluang kehamilan semakin tinggi.

Rumah Sakit Bunga Bangsa Medika dapat menjadi tujuan para bapak dan ibu untuk memeriksakan kehamilan.