Gangguan Haid
Pada kondisi normal, setiap bulan seorang wanita akan mengalami haid. Gangguan haid adalah masalah yang mempengaruhi siklus haid secara keseluruhan.
Ada berbagai macam gangguan haid mulai dari kram perut menyakitkan saat menstruasi, pendarahan hebat yang tidak normal atau malah absennya haid pada waktu tertentu.
Haid yang normal akan terus terjadi selama bertahun-tahun mulai dari pubertas hingga masa menopause. Ini bukanlah waktu yang singkat, sehingga seorang wanita harus ‘aware’ dengan siklus haidnya terlebih jika disertai dengan keluhan-keluhan lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
.
Sistem Reproduksi Wanita
Sebagai seorang wanita, tahukah anda tentang organ, struktur dan cara kerja sistem reproduksi wanita? Berikut merupakan organ penting dalam sistem reproduksi wanita:
- Rahim, adalah organ berbentuk buah pir yang terletak di antara kandung kemih dan usus bagian bawah. Letak rahim yang normal adalah terbalik atau sering disebut retrofleksi. Rahim menjadi tempat berkembangnya janin selama 9 bulan.
- Leher rahim/serviks, adalah bagian bawah rahim yang menghubungkan rongga rahim dengan vagina dan memungkinkan darah haid keluar ketika haid.
- Saluran tuba/tuba falopi, adalah saluran yang menghubungkan rahim dan ovarium. Di saluran ini, terdapat sel berbentuk rambut yang berfungsi menggerakkan dan mengarahkan embrio ke rongga rahim sehingga embrio berkembang di tempat yang semestinya.
- Ovarium, adalah organ penghasil sel telur yang berisi cadangan folikel. Ovarium melepaskan satu telur tiap bulan untuk kemudian dibuahi oleh sperma.
- Endometrium, adalah lapisan dalam rahim yang kaya akan pembuluh darah. Setiap bulan, lapisan ini menebal untuk mempersiapkan kehamilan dann memelihara janin yang sedang tumbuh. Jika di siklus menstruasi kehamilan tidak terjadi, endometrium akan luruh dan wanita mengalami haid.
Organ-organ tersebut berfungsi secara simultan untuk menjaga sistem reproduksi dapat berjalan dengan baik.
.
Mengapa Terjadi Haid?
Haid terjadi secara kompleks tiap bulan karena fluktuasi hormon-hormon reproduksi yang berada dalam tubuh. Hormon-hormon ini pada dasarnya bekerja sama untuk mempersiapkan kehamilan di tubuh wanita.
Siklus menstruasi dimulai dari hari pertama setelah haid periode sebelumnya selesai dan diakhiri pada hari haid terakhir. Siklus normalnya berkisar antara 21-35 hari. Siklus haid dibagi menjadi 3 fase yaitu:
- Folicular, fase ini dimulai dengan pendarahan menstruasi. Di awal fase ini, kadar estrogen dan progesteron berada di titik palung rendah yang menyebabkan lapisan endometrium luruh. Bersamaan dengan itu, hipotalamus menghasilkan hormon GnRh yang merangsang produksi FSH dan LH. Kedua hormon ini akan mempersiapkan kematangan sel telur.
- Ovulasi, fase ovulasi ditandai dengan lonjakan kadar LH dan FSH. Ovulasi terjadi sekitar 12 hingga 24 jam setelah lonjakan hormon LH. Pada fase ini, folikel pecah dan satu sel telur dilepaskan. Seorang wanita akan hamil apabila pada sel telur dan sperma bertemu hingga 24 jam setelah sel telur dilepaskan.
- Luteal, pada fase ini sel telur dilepaskan, folikel yang pecah menutup kembali dan membentuk korpus luteum sebagai massa sel yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini membantu lapisan rahim menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi, maka lapisan tersebut akan luruh bersama dengan sel telur yang tidak dibuahi maka terjadilah haid.
.
Kriteria Haid Normal
Berikut beberapa kriteria haid yang normal:
- Siklus haid masih dalam kisaran 21-35 hari
- Rasa nyeri di sekitar panggul kerap dialami ketika haid namun apabila nyeri tidak mengganggu aktivitas maka masih dianggap normal
- Durasi haid 3-8 hari, lebih dari itu dikategorikan tidak normal
.
Macam-macam Gangguan Haid
Ada beberapa tipe gangguan haid mulai dari kram perut yang muncul hingga durasi haid yang panjang. Haid dikatakan normal apabila terjadi setiap 21-35 hari sekali, durasinya 3 hingga 5 hari dan tidak menimbulkan rasa nyeri hingga mengganggu aktivitas. Berikut beberapa tipe gangguan haid:
- Dismenore (nyeri hebat pada perut)
Dismenore adalah kram parah pada perut bagian bawah menjelang atau saat haid. Nyeri bisa menyebar ke pinggang, punggung bagian bawah, paha bahkan kaki. Dismenore dikategorikan dalam dua kelompok yaitu dismenore primer dan sekunder.
Dismenore primer disebabkan oleh prostaglandin yang diproduksi dalam rahim sehingga menimbulkan kontraksi otot rahim. Kontraksi ini menimbulkan rasa nyeri pada perut dan semakin parah ketika kuantitas darah haid banyak. Sedangkan dismenore sekunder adalah nyeri hebat terkait kondisi medis atau fisik lainnya seperti endometriosis, kista ovarium, atau fibroid rahim.
- Menoragia (pendarahan berlebih)
Adalah istilah medis untuk pendarahan hebat saat haid. Pada siklus menstruasi normal, wanita rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah dan mengganti produk sanitasi kewanitaannya sebanyak 3 hingga 5 kali sehari.
Wanita yang menderita menoragia mengalami aliran haid yang lebih lama dan lebih berat dibandingkan biasanya. Pendarahan terjadi lebih dari 7 hari dan produk sanitasi kewanitaan diganti lebih dari 5 kali dalam sehari.
Menoragia seringkali disertai dengan dismenore karena pengeluaran darah yang berlebihan.
Terdapat berbagai jenis pendarahan uterus abnormal lain yaitu : metroragia (pendarahan heat di luar waktu haid), menometroragia (pendarahan hebat di waktu haid atau di anatar periode haid), pendarahan uterus disfungsional (pendarahan uterus abnormla berlebihan karena masalah hormonal).
Menoragia menjadi salah satu gejala terjadinya penyakit serius yaitu polip, fibroid, adenomyosis, kanker, infeksi pada uterus atau leher rahim dan tumor.
- Amenorrhea
Adalah tidak adanya menstruasi di periode tertentu namun bukan karena kehamilan. terdapat dua kategori amenorrhea yaitu primer dan sekunder.
Amenorrhea primer, terjadi ketika seorang gadis belum mengalami haid pertamanya maksimal di usia 15 tahun dan tidak ditemukan tanda-tanda perubahan tubuh di masa pubertas (pertumbuhan buah dada dan rambut kemaluan).
Sedangkan amenorrhea sekunder: terjadi ketika haid berhenti sama sekali dalam 3 bulan atau lebih.
- Oligomenorrhea
Merupakan suatu kondisi dimana siklus menstruasi menjadi sangat panjang, terjadi lebih dari 35 hari. Kondisi ini sangat umum di masa remaja saat seorang gadis mengalami haid di tahun-tahun pertamanya dan sebelum menopause
- Hypomenorrhea
Kondisi merupakan gangguan pada kuantitas darah haid. Dikatakan Hypomenorrhea apabila haid jarang terjadi dan kuantitas darah haid sangat sedikit.
.
Penyebab Gangguan Haid
Mayoritas gangguan haid terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh yang menyebabkan gangguan proses pematangan sel telur. Faktor lain termasuk genetik (keturunan), gangguan pembekuan darah, aktivitas fisik yang berlebihan, stress, obesitas dan penyakit pada sistem reproduksi di beberapa kasus menjadi penyebab utama gangguan haid.
.
Gangguan Haid dan Infertilitas
Beragam jenis gangguan haid menyebabkan masalah infertilitas. Sebab gangguan haid terjadi karena gangguan pematangan sel telur sehingga menyebabkan kesulitan menentukan periode ovulasi dalam satu siklus menstruasi.
Bahkan ketika ovulasi telah diketahui, pembuahan tak dapat terjadi karena adanya miom/fibroid/jenis lain yang menghambat pertemuan sel telur dan sperma. Perlu tindakan medis khusus untuk mengatasi gangguan haid yang menyebabkan infertilitas.
.
.