Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama dan paling ideal bagi bayi. Aktivitas pemberian ASI selayaknya menjadi momen paling intim antara ibu dan bayi. Mestinya dilakukan dengan sukarela, nyaman dan bahagia. Namun ketidaktahuan ibu akan teknik pemberian ASI pada bayi kerap kali menimbulkan masalah.
Akibatnya bayi tidak mendapatkan nutrisi cukup untuk memenuhi kebutuhannya di bulan pertama kehidupan. Sebagai gambaran, hanya 1 dari 4 bayi di US menerima ASI secara eksklusif dari ibu. Sebanyak 60% ibu di US berhenti menyusui lebih cepat dari yang mereka harapkan.
Ini muncul karena berbagai macam faktor antara lain anjuran dokter rumah sakit (ibu terserang penyakit), rendahnya pengetahuan dan dorongan dari keluarga, kebijakan yang tidak pro-ASI di lingkungan kerja dan minimnya dukungan dari lingkungan sekitar.
Aman, bersih dan mengandung antibodi penting bagi bayi merupakan alasan kampanye ASI eksklusif 2 tahun gencar dikumandangkan. ASI bahkan menyediakan semua energi dan mampu mencukupi setengah atau lebih kebutuhan nutrisi anak selama paruh kedua tahun pertama. Selain itu, anak yang menyusu eksklusif lebih rendah kemungkinannya untuk mengalami obesitas, diabetes dan stunting.
Tak hanya bagi bayi, menyusui juga memberikan manfaat untuk ibu yaitu menurunkan risiko darah tinggi, diabetes tipe 2, kanker ovarium dan kanker payudara.
Pemberian ASI eksklusif diupayakan mulai dari IMD walam waktu 1 jam setelah bayi lahir, ASI sebagai makanan utama bayi selama 6 bulan pertama kehidupan dan pengenalan makanan pendamping pada usia 6 bulan bersamaan dengan pemberian ASI terus menerus hingga usia 2 tahun atau lebih. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk mendorong peningkatan pemberian ASI.
Anda para ibu, pasti menginginkan nutrisi terbaik bagi sang buah hati? Kira-kira bagimana caranya agar ibu mampu memberikan ASI eksklusif 2 tahun? Mari kita simak ulasannya.
Pahami Proses Pembentukan ASI
Proses ini membutuhkan peran serta dua macam hormon yaitu oksitosin dan prolaktin. Ketika bayi menyusu, rangsangan yang diterima akan diteruskan ke medula spinalis dan kemudian ke hipotalamus dan hipofisis anterior serta posterior. Hipofisis atau sering dikenal sebagai kelenjar pituari ini berperang penting dalam produksi hormon.
Hipofisis anterior menghasilkan hormon prolaktin yang berfungsi untuk menentukan produksi ASI dan mempertahankan sekresi air susu melalui pembesaran alveoli. Mekanisme ini disebut prolaktin refleks. Secara bersamaan, hipofisis posterior melepaskan hormon oksitosin dalam darah. Ini mendorong ASI mengalir dari alveoli ke reservoir susu yang lokasinya ada di belakang areola dan masuk ke mulut bayi. Proses ini disebut let down refleks. Kedua hormon ini juga saling berkaitan dengan hormon lain.
Pahami Mekanisme ASI
Mekanisme ASI terbagi menjadi 4 tahap dimulai dari:
- Mammogenesis atau pembentukan kelenjar payudara
Dimulai saat pubertus kemudian lanjut pada masa kehamilan. pada masa ini kadar estrogen dan progesteron meningkat menyebabkan produksi kolostrum terhambat. - Laktogenesis terbagi menjadi tahap 1 dan 2
Tahap 1 saat ibu hamil memasuki trimester ketiga kehamilan. Ditandai dengan produksi kolostrum pada payudara ibu. Tahap 2 terjadi saat bayi dan plasenta baru saja dilahirkan. Ini mengakibatkan turunnya kadar hormon estrogen, progesterone dan human placental lactogen (hormon yang diproduksi oleh plasenta). Namun peningkatan pada hormon prolaktin sehingga menyebabkan produksi ASI berlebih. - Galaktopoesis
Tahap terakhir merupakan fase pemeliharaan laktasi dengan sistem supply dan demand. Jika ASI banyak dikeluarkan (baik secara langsung atau diperah) maka payudara akan memproduksi lebih banyak.
Pemberian ASI dengan berbagai Cara
Selain pemberian secara langsung, ASI dapat diberikan kepada bayi dengan berbagai media yang dapat menurunkan kemungkinan bayi bingung puting. Berbagai macam media tersebut yaitu:
- Cup feeder
- Sendok
- Pipet
- Spuit injeksi
Manajemen dan Penanganan ASI Perah
Untuk ibu yang bekerja di luar rumah, memerah ASI merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Saat ibu tidak bersama bayi, perah ASI secara periodik tanpa harus menunggu payudara terasa penuh. Berikan ASI kepada bayi sebelum bekerja dan setelah pulang ke rumah (tetap jaga kebersihan diri ibu). Cukupi kebutuhan cairan (air putih 2-3 liter per hari) untuk produksi ASI yang cukup. Kebutuhan nutrisipun tidak dapat disepelekan penuhi asupan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (beragam vitamin dan mineral) bersumber dari buah dan sayur. Bagi para ibu, pertahankan pola diet seimbang dengan cara: makan sehat dengan tambahan kalori 300-400 kcal per hari dan tambahkan kadar zat protein kurang lebih 20 g dari 2 sampai 3 jenis sumber makanan yang berbeda.
ASI perah dapat diperoleh dengan cara memompa payudara dengan tangan atau alat pompa. ASI yang sudah diperah dapat bertahan 3-4 jam di suhu ruang 25°C, maksimal 24 jam di dalam coolbox tertutup suhu 0-4°C atau bertahan 3-5 hari dalam kulkas dengan suhu <4°C. Sementara untuk ASI perah beku dapat bertahan maksimal 2 minggu dalam freezer suhu -15°C, 3 bulan dalam freezer suhu -18°C atau mampu bertahan 6 bulan dalam deep freezer suhu <-20°C.
Nutrisi Ibu Menyusui
Data dikutip dari Otten JJ, Pitzi Hellwig J, Meyers LD, Editors. Dietary reference intakes. The essential guide to nutrient requirements. Washington, DC: National Academies Press; 2006.
Penuhi kebutuhan protein baik hewani maupun nabati untuk memperlancar produksi ASI.
Macam-macam ASI Booster
Bayi yang menyusu merupakan ASI booster yang utama sebab berlaku mekanisme supply dan demand para produksi ASI. Secara alami, pola makan sehat seimbang dan hati yang gembira merupakan faktor penunjang produksi ASI. Namun sebagian besar ibu merasa belum cukup dengan itu, maka anda dapat mengkonsumi berbagai jenis laktagog (zat yang dapat meningkatkan proses laktasi) yaitu:
- Zat farmakologis, contoh domperidone.
- Suplemen herbal antara lain kapsul fenugreek, ekstrak daun katuk.
- Bahan makanan alami: kacang-kacangan, sayuran hijau dan gandum.
Hubungi konselor laktasi profesional di Rumah Sakit Bunga Bangsa Medika. Masalah, keluhan dan tindakan pemberian MPASI dini (jika dibutuhkan) akan diawasi dan dibantu mereka yang berpengalaman. Dengan informasi yang akurat dari konselor laktasi, proses menyusui akan menjadi mudah dan menyenangkan.